Surabaya (KN) – Selama Triwulan Pertama mulai Januari sampai Maret 2012 kasus kriminal yang mengalami peningkatan di wilayah Jajaran Polrestabes Surabaya, yaitu kasus penipuan dan kekerasan pada anak.Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti di Mapolrestabes Surabaya, Senin (9/4) mengatakan, untuk kasus kekerasan terhadap anak, dalam triwulan pertama tahun ini mengalami peningkatan. Dimana, pada Januari ada enam kejadian, Februari sembilan kejadian, dan pada Maret ada 11 kejadian.
Menurut Kompom Suparti, dari Januari ke Februari terjadi kenaikan sebesar 34 persen sedangkan dari Februari ke Maret terjadi kenaikan sebesar 19 persen. “Kasus kekerasan terhadap anak trennya mengalami peningkatan dalam tiga bulan terakhir ini,” tuturnya.
Selain kasus kekerasan yang meningkat, untuk kasus perjudian penipuan dan penggelapan trennya juga meningkat pada tiga bulan pertama tahun ini. Untuk kasus perjudian meningkat sebasar 29 persen dari Februari ke Maret.
Sementara kasus penggelapan rata-rata mengalami kenaikan sebesar 38,5 persen dalam triwulan pertama. Sedangkan untuk penipuan juga mengalami kenaikan rata-rata sebasar 11 persen dari Januari hingga Maret. “Kasus-kasus hukum yang yang merugikan pihak lain dalam bentuk materi justru mengalami peningkatan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, masih tingginya frekuensi kejadian kriminal yang merugikan pihak lain menunjukkan bahwa masyarakat masih lengah untuk mewaspadai aksi-aksi kriminal yang dapat merugikan dirinya. “Peristiwa kriminal itu terkadang memang berasal dari korban yang kurang waspada dalam mengamankan harta bendanya,” ujarnya.
Sedangkan, terkait kekerasan terhadap anak, Kompol Suparti mengatakan kebanyakan terjadi di masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. “Saat ini kebanyakan orangtua tidak mampu menahan emosi ketika terhimpit permasalahan ekonomi, dampaknya anak-anak menjadi korbannya,” ujarnya.
Ia juga membantah jika pihaknya dituduh kurang maksimal dalam menciptakan keamanan dan ketertiban bagi masyarakat. “Kami berusaha maksimal dalam mencipatakan keamanan bagi warga Surabaya, bahkan kami mampu menekan kejadian seperti curas dan curat dalam tiga bulan terakhir,” jelasnya.
Dari Februari ke Maret pihaknya mampu menurunkan kasus curat sebesar 13%, sedangkan dari Januari ke Februari menjadi 15%. “Bahkan seperti kasus curat, kami bisa menekan hingga 64 kejadian dari yang sebelumnya mencapai 85 kejadian per bulan,” ujarnya.
Demikian juga untuk kasus pencurian maupun perampasan kendaraan bermotor, pihaknya mampu menekan hingga level angka 23 kejadian pada Maret 2012. Dimana pada Januari 2012 untuk kasus ranmor sebanyak 37 kejadian dan pada Februari 2012 sebanyak 31 kejadian. “Untuk kasus ranmor, pada Maret hanya 23 kejadian,” ujarnya.
Ia berharap masyarakat ikut berperan aktif dalam menciptakan keamanan dan ketertiban. Artinya mereka harus mewaspadai terhadap potensi munculnya ancaman kejahatan terhadap dirinya. “Kami juga akan lebih mengaktifkan Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan) di kampung-kampung untuk menciptakan rasa aman,” ujarnya.
Menurut data dari Polrestabes Surabaya, perjudian: Januari 31 kasus, Februari 30 kasus, Maret 42 kasus, Curat Januari 85 kasus, Februari 73 kasus, Maret 64 kasus, Pencurian Kendaraan Bermotor, Januari 37 kasus, Februari 31, Maret 23 kasus, Pencurian dengan Kekerasan (Curas), Januari 19 kasus, Februari 9 kasus, Maret 11 kasus. Penipuan Januari 29, Februari 33 kasus, Maret 36 kasus, Penggelapan Januari 8 kasus, Februari 12 kasus, Maret 21 kasus, Kekerasan Pada anak Januari 6 kasus, Februari 9 kasus, Maret 11 kasus. (wan)