Makassar, mediakorannusantara.com – Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M Tonny Harjono mengatakan, keberadaan Site Radar Takalar yang diresmikan pembangunannya Jumat 10/12 akan mengeliminasi area “blank spot” atau yang tidak terkena sinyal radar.
“Pengadaan radar ini adalah kebijakan strategis pertahanan nasional yang salah satunya diperkuat dengan menambah radar baru sebanyak 25 unit dan salah satunya itu di Takalar, Sulawesi Selatan,” kata M Tonny di Desa Panyangkalang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, Sulsel, Jumat.
Dia mengatakan, beberapa pertimbangan pembangunan Radar TNI AU di Takalar yaitu, pertama karena letak geografis strategis. Kabupaten Takalar berada di wilayah strategis Sulsel yang dekat dengan jalur laut internasional, seperti Selat Makassar yang merupakan salah satu rute penting bagi perdagangan global dan pergerakan kapal militer.
Pertimbangan kedua, pengawasan udara Wilayah Timur Indonesia. Sebagai bagian dari jaringan pertahanan udara nasional, radar di Takalar memperkuat pengawasan wilayah udara Indonesia, khususnya di bagian tengah dan timur, yang memiliki potensi ancaman dari pelanggaran kedaulatan udara.
Sedang pertimbangan ketiga, penambahan Radar itu dilakukan dalam rangka memperkuat pertahanan udara nasional, dan sejalan dengan visi misi Astacita Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto terkait dengan kebijakan strategis pertahanan nasional.
Kebijakan strategis pertahanan nasional itu salah satunya diperkuat dengan menambah radar baru sebanyak 25 unit. TNI AU akan mendapatkan 25 unit radar dimana 13 Radar menggantikan yang sudah eksisting sedangkan 12 unit lagi nanti itu akan ditempati di lokasi baru salah satunya di Takalar.
Adapun proses pembangunan radar tersebut hingga pemasangan radar akan dimulai pada Januari 2025 dan akan selesai 2029.
“Dengan adanya tambahan Radar ini diharapkan pada tahun 2029 seluruh kawasan udara Indonesia akan terpantau dengan ketat, tidak ada lagi ‘blank spot’ area,” katanya.
Menurut M Tonny, pembangunan satuan radar di Takalar memiliki tujuan strategis yang berkaitan dengan kepentingan pertahanan dan keamanan nasional Indonesia.
Dengan rampungnya pembangunan radar itu, kelak seluruh wilayah Indonesia akan tercover radar. Tidak ada pergerakan pesawat yang tidak dicover radar.
“Mohon doanya dari seluruh masyarakat Indonesia dengan adanya modernisasi Alutsista ini pada 2029, kekuatan militer Udara Indonesia sudah menjadi TNI AU yang AMPUH,” ujarnya.( wa/ar)