Surabaya (KN) – Keseriusan pemerintah Jepang untuk berinvestasi di Jawa Timur ditunjukkan dengan kedatangan puluhan investor asal Jepang menemui Gubernur Jatim Soekarwo, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (12/1/2015).“Gubernur Ichimei dari Jepang, Mr Nakamura, ingin bangun kerjasama lebih dalam dengan Jawa Timur. Selama ini sudah ada di bidang kebudayaan dan pendidikan. Hari ini bidang ekonomi akan lebih diperkuat, karena semua industri ada di sini,” kata Soekarwo saat ditemui usai menerima kunjungan pengusaha asal Jepang.
Menurut Soekarwo, sektor ekonomi Jatim dan Jepang sudah cukup bagus seperti industri di Pasuruan yang sudah berkembang pesat. “Mereka (pengusaha Jepang) ingin nambah lagi apa yang bisa dibangun. Ini tidak lepas dari kontribusi Pak Konjen yang gencar tawarkan (peluang investasi) Jatim ke Jepang dan sekarang membawa tim investasi kesini,” ujarnya.
Ia mengatakan, hubungan Jatim dan jepang sudah sangat lama dan saling menguntungkan. Dipilihnya Indonesia pada umumnya dan Jatim pada khususnya, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia relative cukup tinggi dimana Indonesia berada di urutan ke-16 di kelompok negara G20.
Sedangkan Jatim, kata Soekarwo, memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi disbanding provinsi lain di Pulau Jawa. “Pertumbuhan ekonomi Jatim paling tinggi diatas rata-rata nasional. Kita sudah ada diatas 6 persen dan ini yang membuat para investor Jepang tertarik untuk mengembangkan investasinya,” ungkapnya
Masih kata Soekarwo, produk dan distribusi Jatim juga cukup strategis karena menyuplai Indonesia bagian Timur. “Jatim ini tempatnya strategis. Kondisi sosial budaya relatif sangat baik, sehingga tidak ada pilihan lain. Pasar barunya Jepang juga mulai mengarah di Asia Timur dan Pasifik, jadi Jatim salah satu yang jadi target invetasi mereka,” ungkpanya.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim ini menuturkan, Jatim menjadi salah satu kawasan ekonomi yang paling dinasmis di Asia Pasifik. Namun, kata dia, pengembangan kerjasama ini masih dalam tahap saling penjajakan, sehingga sesegara mungkin ditargetkannya investasi bisa segera direalisasikan.
Hingga kini, diantara negara-negara investor di Jatim, Jepang berada di nomer tiga setelah Singapura dan China. “Kalau Singapura ini kan transitnya pemodal dari mana-mana dan China juga banyak mengekspor produknya ke Jatim,” ucapnya.
Konjen RI di Osaka Jepang, Wisnu Edi Pratignyo mengatakan, inti pertemuan para pengusaha Jepang dengan Gubernur Jatim adalah ingin mengembangkan kerjasama di bidang ekonomi, yakni industri kertas, perkapalan, dan pertanian. Kali ini, kata dia, ada sekitar 20-30 pengusaha dari jepang bergerak di induistri UKM.
Ada pula investor yang juga akan meningkatkan produknya di Jatim. “Jepang sudah ekspor traktor pertaninan ke Jatim. Sebelumnya sudah mengekspor suku cadang dari traktor dan ini akan terus dikembangkan,” katanya.
Wisnu menambahkan, pengusaha Jepang memiliki kepercayaan yang tinggi pada Indonesia khsuusnya Jatim yang cukup strategis dan dinamis. Ada beberapa hal yang dijamin pihak Jatim pada investor Jepang, diantaranya infrastruktur yang memadai, listrik dan lahan yang sudah siap. (yo)