Surabaya (KN) – Dalam menghadapi Ujian Nasional (Unas) tahun ini, DPRD Surabaya meminta agar Dinas Pendidikan Kota Surabaya melakukan persiapan matang. matang.Tahun ini, hasil Unas tetap jadi patokan dalam menentukan kelulusan para murid. Ini semua butuh kerja keras semua pihak.
Komisi D DPRD Surabaya, sejak Unas tahun lalu sampai saat ini tetap tidak sepakat dengan hasil Unas yang selalu jadi tolak ukur kelulusan. Tapi mau tak mau di 2013 ini, Komisi D tetap harus memaklumi aturan pusat tersebut.
“Kita berharap, tetap harus ada peningkatan pada hasil Unas di Surabaya, baik itu untuk tingkat dasar, menengah dan atas. Yang utama, Unas sebagai patokan kelulusan, jangan sampai hasilnya didapat dari kecurangan. Sebab, hasil itu yang jadi patokan sehingga seorang murid pantas melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi atau tidak,” kata Ketua Komisi D Baktiono, Sabtu (9/2/2013).
Penekanan pada perbuatan tidak berbuat curang lantaran bisa ada kemungkinan semua pihak berusaha mendapatkan nilai yang lebih tinggi di Unas. Ini yang menjadi dorongan adanya perbuatan curang.
Ada informasi, materi Unas untuk tiap orang dalam satu kelas akan dibuat berbeda. Hal ini tentu saja lebih menekankan pada kemampuan intelektual pribadi para siswa.
Sehingga jika dalam satu kelas ada 20 siswa, maka materinya pun ada 20 lembar soal yang berbeda. Harapannya, selain menghindari kecurangan, kemampuan tiap siswa akan benar-benar teruji.
“Tugas Dinas Pendidikan menyiapkan seluruh siswa atau murid di Surabaya agar mampu menghadapi Unas dengan pola yang diubah seperti itu. Bisa saja lebih memerbanyak kegiatan try out, dari situ bisa dievaluasi kemampuan masing-masing siswa,” ujar Baktiono. (nug)
Foto : Ilustrasi ujian nasianal (Unas)