Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha mendesak Pemkot Surabaya untuk segera menyelesaikan pembangunan saluran box culvert di kawasan Sememi hingga Benowo.Sebab, sampai sekarang proyek di kawasan Surabaya Barat tersebut mangkrak, dan justru menimbulkan kemacetan serta banjir. Masduki menyebutkan, pemkot menjanjikan proyek box culvert di Sememi itu selesai sebelum musim hujan. “Nah saat ini sudah waktunya musim hujan lagi. Sebentar lagi pasti berhenti pengerjaannya, dengan alasan hujan,” kata Masduki di DPRD Surabaya, Senin (25/9/2017).
Proyek box culvert yang belum tuntas itu, ungkap Masduki, masih cukup panjang. Dia memperkirakan, jika dari Sememi hingga Benowo panjang box culvert mencapai 1,5 – 2 Km.
MenurutMasduki, hal itu belum termasuk pembangunan box culvert dari Sememi ke Manukan, kemudian dari Manukan ke Barat hingga ke Banjar Sugihan, dan Kandangan. “Kandangan ke barat hingga Sememi malah belum apa-apa,” ungkapnya
Politisi PKB ini mengatakan, sesuai rencana pada tahun 2016 pengerjaannya berlangsung hingga 1 Km. Namun, kenyataannya hanya tuntas sekitar 400 m. Saat itu anggaran yang disiapkan Rp 50 miliar, tapi yang terserap hanya Rp 30 miliar.
Akibat tersendatnya proyek, menimbulkan sejumlah permasalahan. Seperti jadi sumber kemacetan akibat banyak gundukan, lubang-lubang dan sebagainya. Juga terjadi banjir saat musim hujan.
Untuk itu, dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) tahun 2017 ini, DPRD Surabaya bakal melakukan seleksi lebih ketat. Terutama bagi organisasi perangkat daerah yang serapannya masih rendah akan menjadi pertimbangan khusus untuk adanya penambahan belanja.
“Di perubahan anggaran keuangan memang selalu ada yang bertambah maupun yang berkurang. Tapi dalam waktu tiga bulan kondisi hujan, apa mungkin jika ada penyerapan proyek fisik terutama box culvert,” ucap Masduki.
Dia menilai, pelaksanaan pembangunan di Kota Surabaya terkesan ada diskriminasi. Jika tak ada proses pengerjaan, berarti anggaran yang disediakan akan menjadi silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) lagi.
“PAK meski ada pengurangan, tapi penambahan juga ada. Tapi kalau sudah memasuki musim hujan pengerjaannya berhenti lagi,” katanya. (KN01)