KORAN NUSANTARA
Headline indeks Lapsus

Jelang Akhir Jabatanya, Walikota Risma Dikado Banyak Proyek Asal-Asalan dan Amburadul

proyek-pendestrian-jemursari-surabayaSurabaya (KN) – Banyak pembangunan di Surabaya yang masih amburadul dan tak selesai tepat waktu sesuai kontrak, merupakan kado menjelang nerakhirnya jabatan Walikota Tri Rismahari. Sementara Risma, sapaan Walikota Surabaya ini berusaha mencapai target pembangunan tersebut sebelum dia lengser.Berdasarkan pantauan dilapangan, banyak Proyek pembangunan fisik yang tampak dikerjakan asal-asalan oleh kontraktor pelaksana pemenang lelang. Diantaranya, pembangunan pendestrian dengan saluran U- Gater Jemursari Sisi Timur. Proyek senilai Rp 5 Miliar lebih itu kini masih amburadul. Bahkan dari pantauan, Selasa (22/9/2015) proyek itu tampak mangkrak tak ada kegiatan.

Sepekan sebelumnya, proyek yang dikerjakan rekanan pemenang lelang PT SMP itu ditemukan adanya penyimpangan bahan material dalam pemasangan keramik pendestrian. Penyimpangan pekerjaa itu diketaui saat pemasangan keramik pendestrian hanya menggunakan pasir basah tanpa semen. Anehnyam proyek bernilai miliaran itu tak dipantau kontraktor pelaksananya maupun konsultan pengawasnya,. Sementara para tukang bekerja asal-asalan.

Ketika dikonfirmasi ke dinas terkait, petugas pengwas dinas dari Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya mengaku sudah menegur kontraktor pelaksananya dan meminta agar pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasik teknik itu dibongkar unruk dilakukan perbaikan. Tetapi nyatanya dilapangan hingga Selasa (22/9/2015) kemarin kondisinya tak berubah, bahkan mangkrak tidak ada kegiatan.

Parahnya lagi, disaat Koran ini melakukan pantauan dilapangan hingga lima kali tak tenaga pengawas dari konsultan pengawasnya, karuan saja pengerjaanya asal-asalan karena tak ada yang mengawasi. Ini perlu ketegasan dari dinas terkait untuk bersikap tegas kepada kontraktor pelaksananya maupun kepada konsultan pengawasnya, jika dinas terkait tak bersikap tegas naka sampai kapanpun pelaksanaan pembanunan di Surabaya tak akan sempurna.

Sikap tegas itu tak hanya memutus kontrak dan di Blacklis PT atau CV saja, tapi harus berani tegas memberi sanksi tidak mencaikan pembayaran pekerjaan yang tidak sesuai ketentuan dalam kontrak, jika perlu dipidanakan karena melanggar kontrak sama halnya melanggar hukum.proyek-kantor-kecamatan-Rungkut

Selain proyek pendestrian tersebut, juga ditemukan proyek pembangunan gedung di kawasan Rungkut yang pengerjaanya tapak tak serius. Diketaui pembangunan gedung tersebut dilelang dua kali yakni 2014 kontraktornya tak mampu menyelesaiakn pekerjaanya sehingga pada 2015 ini kembali dilelang kembali. Pada 2014 proyek tersebut dimenangkan oleh PT IWSH yang berkantot di Jl Sutorejo Selatan Surabaya. dengan nilai Rp 3,1 Miliar lebih. Namun kontraktor tersebub tak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai perjanjian kontrak, yakni kurang dari 50 persen.

Namun anehnya, kontraktor yang semestinya diputus kontrak dan di Blacklis itu masih bisa mengikuti lelang dan kembali dipilih jadi pemenang dengan nilai Rp 2,5 Miliar lebih. Ini yang menguatkan dugaan adanya permainan lelang antara panitia lelang dan pemenang lelang.

Ironisnya, proyek gedung pemerintah yang sesuai jadwal harus selesai pada 28 Septemer 2015 itu, kini kondisinya masih belum apa-apa dan tak mungkin bisa selesai tepat waktu. (red)

 

Related posts

Dewan Meminta Dispendik Surabaya Segera Merubah Sistem PSB

kornus

Aliansi Mahasiswa Arek Jawa Timur Titipkan Mandat ke Prabowo untuk Sejahterakan Rakyat Indonesia

kornus

Sertijab Kapuskes TNI, Dansatkomlek TNI dan Kababek TNI

kornus