KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Jatim Fair 2014 Jadi Ajang Pamer Produk UKM Guna Menyongsong MEA 2015

jatim-fair-2014Surabaya (KN) – Gubernur Jatim Soekarwo saat membuka Jatim Fair 2014 dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-69 Provinsi Jatim di Grand City Surabaya, Kamis (9/10/2014) malam mengatakan, berlakunya MEA 2015 membuat masyarakat Jatim bersiap agar bisa ambil bagian. Salah satunya dengan membuat sebanyak mungkin industri kreatif yang mempunyai daya saing kuat yang nantinya bisa bersaing dengan produk negara lain. “Tentunya, produk dalam negeri harus ditingkatkan kualitasnya dan tingkat produktifitasnya. Jangan sampai, apabila ada permintaan secara berkelanjutan tidak sanggup memenuhinya, dan pasti bakal kalah bersaing dengan negara ASEAN lainnya,“ ucapnya

Saat ini masih ada sekitar 266 ribu usaha besar dan menengah dari jumlah keseluruhan sebanyak 6,7 juta yang sudah melakukan perdagangan dengan internasional, bukan hanya ASEAN tapi juga benua lain. Sisanya akan didorong agar bisa go internasional .

Selama enam bulan terakhir, nilai transaksi UKM Jatim dengan negara lain mencapai Rp 119 triliun. Diharapkan pada akhir tahun angka tersebut menembus Rp 230 triliun. ”Dengan nilai transaksi sebanyak itu, baru 266 ribu UKM atau beberapa persen dari jumlah UKM keseluruhan di Jatim yang bekerjasama dengan negara lain. Apabila secara keseluruhan UKM di Jatim bisa mengikuti untuk berdagang dengan negara lain, maka secara tidak langsung perekonomian Jatim akan maju sangat pesat dan kesejahteraan masyarakatnya akan terungkit pula,” paparnya.

Gubernur Soekarwo menegaskan, Jatim harus menjadi pemain dan petarung pada MEA 2015. Salah satu faktor yang bisa membuat Jatim berdaya saing adalah melibatkan anak muda untuk menjadi entrepreneur baru di masa mendatang. Generasi muda memiliki semangat dan inovasi-inovasi baru yang bersifat membangun dan berkembang. Oleh sebab itu, dengan melibatkan anak muda sebagai garda terdepan pembangunan ekonomi sangat penting.

Saat ini, posisi Jatim dalam peta ekonomi Indonesia cukup besar. Jatim menguasai sekitar 31,9 persen pasar dalam negeri khususnya Indonesia wilayah timur. Pasar tersebut bsia berkembang menjadi 40-45 persen apabila anak muda di Jatim terus berinovasi memberikan kemampuan terbaik untuk membantu menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera. “Diharapkan pada tahun 2018 Jatim akan menjadi bagian penggerak generator ekonomi Indonesia dengan menjadikan anak muda sebagai garda terdepannya,” tambahnya.

Sekretaris Daerah Prov Jatim, H Akhmad Sukardi mengatakan, dibandingkan tahun sebelumnya penyelenggaraan Peringatan HUT Provinsi Jatim ke-69 ini dirasa berbeda. Dimana pada tahun ini, gelar pamer produk unggulan ditampilkan dalam satu wadah yakni Jatim Fair 2014, sangat berbeda ditahun sebelumnya dengan konsep pasar murah.

Pagelaran Jatim Fair 2014 diselenggarakan selama 10 hari, dimulai 9 – 19 Oktober 2014. Kegiatan ini menjadi sarana penyampaian potensi dan prestasi BUMD maupun pemerintah dan instansi daerah. Langkah ini diharapkan menarik investor yang akan berinvestasi.

Jatim Fair 2014 diikuti peserta dari berbagai daerah dan negara. Setidaknya ada sekitar 575 stan. Untuk peserta dari luar negeri diantaranya berasal Jepang, Thailand, Cina, Korea Selatan, Selandia Baru, Belanda, Polandia, dan Perancis. Sedangkan dari daerah lain diantaranya Sumatera Barat, Maluku, Kota Cirebon, Kab. Demak, Kab. Maluku Tenggara, Kab. Magelang, Kalimantan Timur, Kab. Balangan dan Kalimantan Selatan.

Selain Jatim Fair 2014 juga dimeriahkan gelar pameran dan unjuk kebolehan para kawula muda bertajuk ”Youth Market” pada 31 Oktober-2 November 2014 di Surabaya serta pesta rakyat dan pentas seni pada 29 Oktober-2 November 2014 di Malang. (yo)

Related posts

Bertemu UMKM Jambangan, Pasangan Cawali dan Cawawali Surabaya Eri-Armuji Komitmen untuk Memajukan Pelaku Usaha

kornus

Gubernur Khofifah Resmikan Peluncuran 15 Dump Truck dan Pelatihan Usaha Kewirausahaan Koperasi Kareb Bojonegoro

kornus

Pastikan Kawasan Gelora Pancasila Lebih Tertata, Walikota Risma bersama Jajaranya Tinjau Proses Revitalisasi

kornus