KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Jatim Dapat Tambahan 125 Ribu Buku Nikah Baru Dari Kemenag

ilustrasi-buku -nikahSurabaya (KN) – Akibat kelangkaan buku nikah di Kantor Urusan Agama (KUA), Provinsi Jawa Timur mendapat tambahan 125 ribu buku nikah baru dari Kementerian Agama (Kemenag) RI. Kelangkaan buku nikah di beberapa daerah di Jawa Timur ini Menurut pihak Kemenag disebabkan oleh meningkatnya volume pernikahan pada bulan ini.“Itu karena volume nikah sedang naik. Dan kekurangan itu tidak di semua wilayah di Indonesia, tapi hanya beberapa wilayah saja. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang menghabiskan buku nikah paling banyak,” kata Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Abdul Djamil, Jumat (1/11/2013).

Abdul Djamil menerangkan, memang di setiap tahun ada bulan-bulan tertentu dimana banyak masyarakat yang menikah. Misalnya, saat bulan Djulhijjah atau bulan hari raya idul adha. Dan pada kali ini persiapan buku nikah di beberapa daerah tidak mencukupi untuk pemenuhannya.

Menurut penjelasannya, dalam satu tahun ada sebanyak 2,2 juta orang di Indonesia yang melakukan pernikahan. Dalam satu bulan, ada sekitar 50 ribu hingga 100 ribu masyarakat yang menikah. Dan di setiap daerah akan berbeda-beda jumlahnya. Hal itu tergantung dari jumlah masyarakat yang memeluk agama islam. Sehingga distribusi buku nikah pun tidak bisa disamaratakan.

Diakuinya, selain Jawa Timur, saat ini telah dilakukan pendistribusian buku nikah baru ke daerah-daerah yang kekurangan seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah. Menurutnya, hingga akhir 2013 buku nikah telah disiapkan kembali dengan jumlah yang mencukupi. “Kita sudah antisipasi dalam satu tahun. Untuk 2013 sudah siap,” tegasnya.

Sementara itu, mengenai pemalsuan buku nikah yang juga sempat marak di Jawa Timur, Abdul Djamil menegaskan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan kelangkaan yang tengah terjadi. Ia mengatakan bahwa komplotan tersebut memang sudah lama melakukan pemalsuan buku nikah, jauh sebelum fenomena langkanya buku nikah di beberapa daerah.

“Pemalsu yang tertangkap di Bandara Djuanda merupakan satu kelompok dengan pemalsu yang sebelumnya sudah ditangkap. Dan itu tidak ada hubungannya dengan kekerurangan buku nikah di sejumlah daerah,” ungkapnya. (ms)

Related posts

Berhasil Ciptakan 4.125 Lapangan Kerja, Gubernur Khofifah : Bukti Pesantren Berdaya dalam Kemajuan Ekonomi Daerah

kornus

TNI dan Polri minta maaf pada masyarakat atas bentrok di Sorong

Cek Kesiapan dan Kemampuan Personel Korem 084/Bhaskara Jaya Gelar Garjas Periodik II

kornus