Surabaya (KN) – Ironi, Pemkot Surabaya yang menjajikan akan membangun rumah pompa dikawasan Jl Nginden jangkungan Surabaya, ternyata hanya angin surga karena sampai saat ini tak ada wujud. Oleh warga setempat, penanggulangan banjir di Jl Jangkungan, Kelurahan Nginden Jangkungan Surabaya hanya diatasi dengan saling meninggikan jalan paving. Padahal inti permasalahan banjir di kawasan itu adalah pemanfaatan saluran kampung untuk wilayah lainnya. Saluran kampung di kawasan Jl Nginden Jangkungan itu, beberapa tahun lalu sempat ditutup oleh warga setempat. Yang ditutup adalah perbatasan saluran kampung Jangkungan dengan aliran saluran Barata Jaya dan Nginden Kota.
Aliran air kiriman dari saluran kawasan Barata Jaya dan Nginden Kota itu, selama inimemang dialirkan ke saluran kampung Jangkungan. Otomatis, saluran kampung Jangkungan jadi penuh dan meluber saat hujan. Akibatnya, banjir pun menyerang Jangkungan.
Dan sejak beberapa waktu lalu, di kampung itu pun dilakukan pavingisasi. Memang di kawasan yang tak di paving, genangan sudah hilang. Namun genangan itu pindah ke kawasan lain. Untuk mengatasinya, di daerah itu terjadi tindakan saling memasang paving, namun tinggi pavingnya tak disamakan sehingga terjadi banjir yang berpindah-pindah.
Kini kawasan Jl Jangkungan II A yang belum setahun dipaving, kini harus dibongkar untuk meninggikan pavingnya. Upaya saling meninggikan paving inilah yang jadi solusi warga untuk mengatasi banjir yang dampaknya justru berpindah-pindah.
Sementara janji Pemkot untuk mengatasi banjir dengan membangun rumah pompa di kawasan tersebut hingga kini tak pernah terwujud. “Ya begini ini adanya. Rumah pompa tak pernah ada, banjir di kampung kami berpindah-pindah. Ini akibat saling meninggikan jalan paving,” kata Haris Abdullah warga setempat. (Jack)
Foto: Kawasan yang akan dilakukan peninggian paving.