Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat jadi pembicara Talkshow Acara Puncak Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKD) tahun 2023 di Auditorium Kementerian PUPR Jakarta, Senin (30/10/2023) malam
Jakarta (mediakorannusantara.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menjadi pembicara pada Talkshow Acara Puncak Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKD) tahun 2023 di Auditorium Kementerian PUPR Jakarta, Senin (30/10/2023) malam.
Pada Talkshow tersebut, Wagub Emil selaku Presiden The Eastern Regional Organisation for Planning and Housing (EAROPH) bersama pakar ekonomi Gita Wirjawan dan Plt. Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Tri Dewi Virgiyanti mewakili Menteri PPN/Bappenas membahas tema ‘Ekonomi Perkotaan Yang Tangguh Menuju Pemukiman Berkelanjutan Untuk Semua’.
Menurut Emil, Narasi Kota yang dibangun akan menjadi sebuah pemicu pertumbuhan ekonominya. Dimana kota harus menjadi suatu katalis yang mampu memberikan pertumbuhan ekonomi.
“Jadi memang narasi dari kota itu apa, itu yang akan menentukan dan memicu pertumbuhan ekonomi atau tidak. Kota seyogyanya itu bisa menjadi katalis dari inovasi, katalis dari value added. Tapi sebaliknya kota bisa menjadi sumber kemiskinan kalau narasinya salah,” ungkapnya.
Kemudian, Ia juga menjelaskan adanya aglomerasi dan multiplier effect dalam konsep Kota, dimana ketahanan sebuah kota ditentukan oleh pertumbuhan ekonominya.
“Selalu ada kegiatan yang menjadi jangkar, bagaimana kota itu survive, maka ada kota-kota kemudian mati, saat jangkarnya juga mati,” katanya.
Selain itu juga, Emil mengatakan bagaimana terjadinya migrasi dari pedesaan ke keperkotaan tanpa disertai kemampuan yang cukup dan peluang pekerjaan yang sedikit, akan berakibat stagnasi perekonomian sebuah Kota.
“Banyak sekali terjadi dari desa langsung ke kota dengan harapan mencari pekerjaan. Kalau misalnya dia datang tidak dengan skill yang memadai, kemudian dia tidak mendapatkan pekerjaan yang layak, dia kemudian tidak bisa mendongkrak peluang ekonomi di kota itu,” tuturnya.
Diakhir, mantan Bupati Trenggalek ini berharap kedepannya akan ada perubahan pola pikir yang harus dibenahi dalam berperilaku pada kehidupan sehari-hari. Karena menurutnya itu akan berdampak pada rencana sukses yang telah diprogramkan.
Sementara itu, dari sisi pakar ekonomi Gita Wirjawan berkaitan dengan mimpi kota tangguh tersebut. Ia mengatakan satu hal yang menurutnya paling penting adalah berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) dan kepastian hukum.
“Untuk membuahkan kota tangguh kedepan, ya kita harus bulat, mengenai penyikapan terkait human capital atau SDM kita. Kalau kita tidak menyikapi ini, sulit bagi kita mengaktualisasikan mimpi untuk membuahkan kota tangguh dan yang tidak kalah penting juga adalah kepastian hukum,” terangnya.
Sedangkan dari sisi perencanaan sendiri, Tri Dewi Virgiyanti mengatakan pembangunan infrastruktur menjadi sesuatu yang mendasar dalam menjadikan perekonomian kota menjadi tangguh.
“Hal mendasar dari sebuah kota agar functional dengan baik, layak huni, menyenangkan, nyaman dan orang bisa berproduktivitas dengan tinggi adalah infrastruktur dasar, dan itu menjadi kebutuhan dasar,” tandasnya. (KN01)