Surabaya (KN) – Lamanya pengisian kursi pimpinan Badan Kehormatan (BK) DPRDSurabaya, kini jadi incaran anggota dewan. Beberapa nama pun sudah muncul. Seperti Adies Kadir dari Fraksi Golkar yang duduk di Komisi A dan kini muncul nama Simon Lekatompessy selaku Ketua Fraksi PDS yang duduk di Komisi C.
Walau sudah gencar nama-nama itu mengincar kursi pimpinan BK, sayangnya tak ada tanggapan dari Ketua DPRD Surabaya Mochammad Machmud. Ada dugaan, rebutan kursi pimpinan BK itu bagian dari janji politik saat adanya pergantian ketua dewan dan pemilihan wawali.
Sampai saat ini, karena ketiadaan pemimpin, kerja BK pun bisa dikatakan mlempem. BK saat ini hanya diisi Mochammad Naim Ridwan sebagai wakil ketua, Tri Setyo Puruwito, Eddi Rusyanto dan Junaidi.
Anggota Fraksi PKB Masduki Toha juga menyarankan agar pemilihan ketua BK ini tetap merujuk pada tata tertib dewan. Dalam tata tertib dewan, disebutkan pembentukan BK didahului dengan penunjukan perwakilan dari masing-masing fraksi yang ada.
Karena di Surabaya ada tujuh fraksi, kata Masduki, semuanya harus mengirimkan perwakilan. Tujuh orang perwakilan tersebut, lanjutnya, akan menggelar voting internal untuk memilih lima orang yang berhak masuk sebagai anggota BK.
“Karena keanggotaan BK hanya lima orang, maka pasti akan ada yang terpental. Setelah terpilih lima anggota, barulah mereka mengadakan pembentukan alat kelengkapan, mulai ketua, wakil dan sekretaris,” terangnya.
Sayangnya, sampai saat ini masalah itu tak pernah dibicarakan. Pemilihan ketua BK ini juga jadi ujian lebih lanjut dari kepemimpinan Machmud. (Jack)