Surabaya,mediakorannusantara.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengambil sumpah jabatan pada 20 pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Jatim. Pengambilan sumpah digelar di Gedung Negara Grahadi, Jumat (13/12) sore.
Berikut ini 20 pejabat eselon II yang dilantik oleh Gubernur Jatim :
1. Direktur RS Jiwa Menur, Mochamad Hafidin Ilham
2. Kepala Dinas Kesehatan, Herlin Ferliana
3. Direktur RSUD dr Saiful Anwar, Kohar Hari Santoso
4. Kepala BPKAD, Bobby Soemarsiono
5. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Jumadi
6. Kepala Dinas Pendidikan, Wahid Wahyudi
7. Kepala BKD, Nurkholis
8. Kepala Balitbang, Anom Surahno
9. Kepala Bakorwil Pamekasan, RB Fattah Jasin
10. Kepala Dinsos, Alwi
11. Kepala Biro Administrasi Pemerintahan dan Otoda, Jempin Marbun
12. Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Indah Wahyuni
13. Kepala Badan Pemgembangan SDM, Aries Agung Paewai
14. Kepala Bakorwil Malang, Sjaichul Ghulam
15. Kepala Dinas Kominfo, Benny Sampirwanto
16. Asisten Pemerintahan dan Kesra, Ardo Sahak
17. Kepala Bappeda, Mohammad Rudy Ermawan Yulianto
18. Sekretaris DPRD Jatim, Andik Fajar Tjahyono
19. Kepala Bakorwil Bojonegoro, Dyah Wahyu Ermawati
20. Asisten Administrasi Umum, Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno
Usai melantik, Khofifah mengajak para pimpinan tinggi pratama Pemprov Jatim untuk membangun komitmen bekerja keras dan profesional. “Jargon CETTAR harus diikhtiarkan untuk menwujudkannya. Berikan pelayanan yang cepat, efektif dan efisien, tanggap, tramsparan, akuntabel, dengan responsibility yang bagus,” jelasnya.
Ia juga meminta para pejabat eselon II tersebut mewujudkan SDM Unggul untuk mewujudkan Indonesia maju sesuai harapan Presiden Joko Widodo. “Tingkatkan IPM (indeks pembangunan manusia) dan kemiskinan harus diturunkan,” ujarnya.
Menurtnya, ketimpangan antara kota dan desa serta Jatim wilayah Utara dan Selatan harus cepat terselesaikan. Selain itu, jelang Musrenbangnas pada 16 Desember mendatang, Khofifah minta para pejabat eselon II di Jatim bisa mencermati. “Hasil Musrenbangnas nanti harus dicermati untuk penyesuaian RPJMN dengan RPJMD Jatim yang menjadi bagian penguatan,” tuturnya. (jn/wa)