KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Ingin Kosentrasi Pimpin Partai, WS Engan Nyaleg

Surabaya (KN) – Ketua DPC PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana enggan dicalonkan kembali dalam pemilu legislative 2014. Ia memilih untuk konsentrasi sebagai ketua partai.Ini diungkapkanya saat ditemui di ruang kerjanya, Ketua DPC PDIP yang menjabat Wakil Ketua DPRD Surabaya ini mengungkapkan pengalaman pemilu tahun 2009, perolehan kursi PDIP justru merosot karena tidak ada yang pegang kendali di partai.

“pengalaman 2009, begitu (system) suara terbanyak, tidak ada kendali partai atas caleg. Semua bicara atas kepentingan pribadi, hasilnya tambah hancur bukan bagus” jelasnya.

Ia mengaku sudah menyampaikan keinginannya ke Ketua Umum DPP PDIP Megawati soekarno Putri. Namun, belum ada lampu hijau.
“Meski ketua cabang, saya minta izin ke ketua umum. Tapi sesuai rakernas harus masuk daftar caleg, meskipun jika terpilih tidak boleh ambil jabatan kecuali ketua fraksi” papar putra mantan sekjen DPP PDIP Ir Soecipto.

Politisi PDIP yang akrab disapa WS mengungkapkan, pilihannnya berkonsentrasi ke partai, karena target perolehan suara pada pemilu legislative mendatang cukup besar, yakni sekitar 20 kursi di DPRd Surabaya. “Target tidak main-main, makanya lebih baik saya konsentrasi memenangkan partai” tegasnya.

Wisnu menambahkan, dalam menghadapi pemilu harus ada pimpinan yang mengkoordinasi para caleg. Ia yakin dalam perebutan dukungan suara masyarakat terdapat gesekan antar kandidat , meski satu partai. “Kalau sebagai ketua cabang , saya bisa jadi wasit jika ada pelanggran di internal.” Tambah Wisnu

Dia yakin para caleg akan memahami, karena posisinya bukan caleg, sehingga tidak ada polemik kepentingan. Dan lagi konsolidasi bisa terjaga. Ditegaskanya tidak ada toleransi terhadap caleg yang terlibat gesekan saat kampanye. Berdasarkan kesepakatan dalam rarapat kerja khusus (rakercabsus), sanksi yang dijatuhkan adalah dicoret dari daftar caleg. “Jika ada gesekan kita coret, meskipun masuk daftar caleg. PAW saja bisa, masak coret caleg gak bisa” tegasnya.

Namun demikian, karena bentuk pelanggaran yang terjadi bisa bermacam-macam, pihaknya mengaku masih merumuskan bentuk sanksi yang bisa dikenakan.

Disinggung soal tiga anggota dewan yang masih ingin bertahan nyaleg di Srabaya, WS mengatakan, Ketua DPC PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana, Selasa (22/1/2013) mengatakan, sesuai hasil rekercab, 3 anggota dewan tersebut , masing-masing Baktiono, Agustin Poliana dan Armuji diputuskan untuk dipertahankan.

“Keputusanannya seperti itu, pertimbangannnya sesuai rakernas, yaitu ketokohan caleg ditigkat lokal diras perlu untuk menigkatkan suara partai, tetap bsia dicalonkan” terangnya.

Namun, menurut WS prosedurnya harus mengantongi rekomendasi dari DPP PDIP. “untuk bsia dicalonkan di tingkat yang sama, harus ada pengajuan untuk dapat rekom (DPP), tegasnya.

Wisnu mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengajukan usulan mempertahankan 3 anggota dewan tersebut. Ia tidak merasa khawatir dengan mandeknya kaderisasi. “Cuma tiga orang, tidak memacetkan kaderisasi. Kecuali separuh lebih” kata Putra mantan Sekjen DPP PDIP Ir Sucipto ini.

Di Jawa timur menurutnya banyak kader PDIP yang menjabat anggota dewan selama 3 periode. Namun, oleh daerah pemilihannnya tetap dicalonkan kembali.
“Pak Ali Mudji, (anggota DPRD jatim), sudah tiga kali, tapi dicalegkan di bojonegoro” sebutnya.

Menanggapi rencana DPC PDIP Surabaya mencalegkan kembali di Surabaya, Baktiono menyerahkan pada keputusan partai. Menurutnya, sebagai petugas partai dirinya siap ditempatkan dimana saja. “Di partai tidak ada yang independen. Semuanya dependen. Sesuai dengn AD-ART, kebijakan partai yang lebih tinggi. Untuk itu, jika partai menugaksn di pusat atau di kota saya siap” tegas Ketua Komisi D DPRD Surabaya. (anto)

 

Foto : Wisnu Sakti Buana

Related posts

AHY Ajak Indonesia-Australia Jaga Kualitas Demokrasi

kornus

Gubernur dan Wakil Gubernur Bersama Forkopimda Jatim Gelar Halal Bihalal

kornus

Gubernur Tekankan Pentingnya Moralitas dan Etika Pada CPNS

kornus