KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Inflasi Jawa Timur Selama 4 Bulan Terakhir Cukup Stabil

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Kinerja ekonomi Jawa Timur Triwulan II-2020 dibandingkan Triwulan II-2019 (y-on-y) mengalamii kontraksi sebesar 5,90 persen. Sedangkan ekonomi nasional mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,32 persen (y-on-y).Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono, saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sementara inflasi Jawa Timur selama 4 bulan terakhir cukup stabil dan pada Agustus 2020 rata-rata inflasi Jawa Timur 0,04 persen.

“Hal ini dikarenakan harga kebutuhan barang pokok (Bapok) seperti beras, gula pasir, tepung terigu dan komositas bapok lainnya cukup terkendali dan stabil,” ujar Heru Tjahjono saat Membuka Rapat Koordinasi Pencacat Harga Bahan Pokok dan Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) Industri di Musium Bank Indonesia Jatim di Surabaya, Rabu (16/9/2020).

Sementara untuk kinerja perekonomian Jawa Timur Triwulan II-2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 551,31 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp 386,36 triliun.

Pada triwulan II-2020 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur menurut sektor lapangan usaha didukung oleh sektor industri, perdagangan dan sektor pertanian. Kontribusi untuk sektor industri sebesar 30,04 persen, sektor perdagangan 17,40 persen dan sektor pertanian kontribusinya 14,11 persen.

Menurut Sekdaprov, pademi Covid-19 ini memberikan dampak luar biasa terhadap berbagai sektor kehidupan kita semua. Seperti dicontohkan kinerja ekonomi nasional dan Jawa Timur. Selain itu juga telah diterapkan pembatasan aktifitas sosial dan protokol kesehatan serta banyak kegiatan yang menyesuaikan protokol sesehatan. Hal ini dilakukan untuk persepatan memutus mata rantai padeni Covid-19.

Pada kesempatan tersebut Sekda juga menyampaikan bahwa untuk mengetahui pergerakan harga bapok setiap hari Pemprov Jawa Timur melalui Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur menerjunkan petugas pencacah data harga dipasar-pasar tradisional.

Saat ini ada sekitar 116 petugas pencacah data dipasar tradisional yang tersebar di Jawa Timur yang siap mencatat perkembangan harga bapok setiap hari. Pencacah data tugasnya mencacat dan mengingat beberapa harga komodite bapok disetiap pasar yang menjadi tugasnya.

Hasil data pergerakan harga bapok tersebut kemudian dipablis di aplikasi Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo).

Siskaperbapo telah dioperasikan Disperindag Jawa Timur selain sebagai acuan untuk mrngambil kebijakan dalam rangka pengendalian inflasi. Aplikasi ini juga bisa diakses oleh masyarakat memalui HP dan perangkat IT lainnya seperti komputer dan laptop.

Diakhir pengarahannya Sekda mengatakan bahwa disaat industri pengolahan sektor yang cukup penting dimasa transis new normal. Saat ini ada sekitar 29 tenaga penyuluh lapangan industri yang tersebar di Jatim. (KN05)

Related posts

Ajang Balap Sepeda “Suroboyo Race 2022” Meriahkan HJKS Ke 729

kornus

KPU Jatim Usulkan RKB Pilgub 2024 Rp 1,9 Triliun

kornus

Kawal Suara Kemenangan dan Pilpres, TPD Ganjar-Mahfud Kerahkan Ratusan Ribu Relawan di TPS se-Jatim

kornus