Bogor (MediaKoranNusantara.com) – Pemerintah Indonesia mendapat angin segar dari Pemerintah China yang menyanggupi peningkatan ekspor komoditas minyak kelapa sawit (CPO) yang saat ini mendapat penolakan di Eropa. Hal itu sesuai hasil pertemuan bilateral antara Indonesia-China di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (7/5/2018).
“Tadi secara khusus Perdana Menteri Li Keqiang menyanggupi untuk peningkatan ekspor kita, tambahan minimal 500.000 ton minyak kelapa sawit ke Tiongkok,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataan pers bersama PM Li.
Dalam pertemuan bilateral itu, pemerintah kedua negara membahas peningkatan kerja sama di bidang ekonomi, termasuk perdagangan.
Produk-produk Indonesia memiliki potensi yang besar untuk masuk ke pasar di Tiongkok karena negeri tirai bambu itu berpopulasi 1,37 miliar orang.
Selain minyak kelapa sawit, sejumlah ekspor komoditas Indonesia yang juga disepakati untuk ditingkatkan yaitu sarang burung walet, kopi, kakao, dan sejumlah buah khas seperti salak, manggis dan buah naga.
Kepala negara dan kepala pemerintahan itu juga membahas isu-isu internasional yang tengah terjadi.
“Sebagai dua negara besar, saya juga sampaikan bahwa kemitraan Indonesia dan RRT harus dapat memberikan manfaat bagi perdamaian, bagi stabilitas, dan bagi kesejahteraan dunia yang didasarkan pada penghormatan kepada hukum norma-norma internasional,” ujar Jokowi.
Kepala Negara juga menyampaikan kinerja ASEAN selama 5 tahun yang telah berkontribusi signifikan dalam penciptaan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Indonesia juga menegaskan posisinya sebagai negara terdepan dalam membela kemerdekaan bangsa Palestina yang terjajah oleh Israel.
“Beliau, Perdana Menteri Li Keqiang, memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan bangsa Palestina,” jelas Presiden.
Presiden juga mengapresiasi dukungan RRT pada penyelenggaraan Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang pada Agustus mendatang.
“Marilah kita jadikan Asian Games 2018 tidak hanya sebagai ajang perhelatan olahraga, namun juga sebagai energi Asia untuk bergandengan tangan bersama,” ujar Presiden.
Presiden Jokowi telah melakukan pertemuan bilateral bersama PM Li dan para delegasi Tiongkok.
Sejumlah pejabat yang turut dalam pertemuan itu adalah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.(ara/ziz)