Aceh (mediakorannusantara.com) – Aceh telah menyelesaikan dua tahap Sub Pekan Imunisasi Nasional yang bertujuan untuk menjangkau 1.217.939 anak di bawah usia 13 tahun pada akhir Desember 2022. Upaya imunisasi diluncurkan setelah kejadian luar biasa polio diumumkan di Kabupaten Pidie di barat daya provinsi pada awal November.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, “Infeksi Polio tidak ada obatnya, sekali anak kita tertular maka kemungkinan mereka tidak akan bertahan hidup, atau jika selamat mereka bisa mengalami kelumpuhan yang akan berdampak besar pada masa depan mereka. Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi. Kita perlu membawa anak-anak kita ke fasilitas kesehatan terdekat dan memvaksinasi mereka.”
Kampanye imunisasi polio ini dipimpin oleh Kementerian Kesehatan dengan dukungan dari UNICEF dan WHO yang bekerja sama erat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten di Aceh dan para mitra, termasuk Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia Aceh (IDAI). Petugas kesehatan juga melakukan kunjungan dari rumah ke rumah untuk menjangkau sebanyak mungkin anak.
“Akar wabah polio di Aceh adalah penurunan cakupan imunisasi anak ditambah dengan kondisi sanitasi yang tidak memadai, termasuk buang air besar sembarangan,” kata Perwakilan UNICEF Maniza Zaman. “UNICEF bekerja sepanjang waktu dengan pemerintah dan mitra-mitra kami untuk membantu memastikan tidak ada lagi anak yang meninggal karena polio dan yang terpenting untuk membantu edukasi masyarakat tentang betapa pentingnya kebutuhan akan imunisasi rutin dan sanitasi yang aman untuk mencegah wabah di masa depan.”
Press release lengkap bisa dilihat di bawah ini serta di website UNICEF Indonesia. (jack)