Surabaya (KN) – Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono, Jumat (2/1/2015) mengatakan, pihak DVI Polda Jatim sudah mengidentifikasi terhadap jenazah berlebel B02 tersebut, namun hingga saat ini pihaknya kesulitan mencocokan antemortem jenazah dengan data antemortem keluarga yang terkumpul sudah mencapai 161 antemortem.Lebih lanjut pihaknya juga mengatakan jenazah dengan label B02 tersebut memiliki sidik jari yang rumit “Rumit untuk diidentifikasi sehingga mempersulit tim Identivikasi untuk mencocokkan data, maka itu pihaknya akan menggandeng dan berkerjasama dengan konsulat Prancis untuk mengidentifikasi korban tersebut,” ujarnya.
Selain bekerjasama dengan Konsul Prancis. DVI Polda Jatim juga kedatangan Tim DVI dari Singapura dan Korea Selatan. Dimana tim DVI Singapura dan Korea Selatan sudah bekerja mulai Kamis (1/1/2015) kemarin.
Ia menjelaskan, tim dari atase kepolisian Singapura dan Korea Selatan ini selanjutnya akan langsung bergabung dengan tim antemortem dan tim postmortem yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Selain mendapatkan tambahan personil dari Singapura dan Korea Selatan, khusus tim post mortem saat ini juga mulai dibantu dari beragam dokter spesialis di antaranya spesialis gigi, ahli patologi forensik, ahli tulang serta ahli-ahli lainnya. “Kemarin saat kami menemukan ada bekas operasi caesar, kami juga langsung mendatangkan dokter ahli tambahan untuk membantu identifikasi,” ujarnya.
Sementara itu hingga saat ini setidaknya telah ada delapan jenazah yang sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur. (red)