Madiun (KN) – Melonjaknya harga kedelai, sejumlah perajin tempe di Jawa Timur mengeluh karena bisa mengancam kelangsungan usahanya.Salah satu perajin tempe Kabupaten Madiun, Ali Mansur mengatakan, harga kedelai terus naik secara bertahap sejak sebulan terakhir imbas dari melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika. “Sejak sebulan ini harga kedelai baik lokal maupun impor terus naik. Jika keadaan ini berlangsung, usaha saya bisa tutup,” ujar Ali kepada wartawan, Selasa (3/9/2013).
Adapun harga kedelai impor saat ini telah mencapai Rp9.500 hingga Rp10.000 per kilogram dari sebelumnya yang hanya Rp7.500 per kilogram. Sedangkan kedelai lokal tidak jauh berbeda.
Naiknya harga jual kedelai yang terus melonjak tajam mungkin menjadi berkah bagi petani kedelai, karena keuntungan yang tinggi. Namun, hal itu berdampak kurang baik bagi pelaku usaha seperti pengrajin tahu dan tempe yang menggunakan bahan baku kedelai.
Dari data Kementerian Pertanian, salah satu penyebab harga kedelai naik karena rendahnya produksi petani. Hingga semester I 2013, produksi kedelai nasional hanya 296.000 ton, tidak seperti target yang ditetapkan. (red)