Batu (KN) – Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf minta para guru untuk mewaspadai bahaya internet bagi murid. Pasalnya, perkembangan internet yang sangat pesat di era sekarang ini memungkin orang untuk membuka hal-hal negatif seperti pornografi, LGBT, terorisme, dan berita hoax.Hal itu disampaikan Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim saat membuka Rapat kerja Provinsi YPLP DASMEN PGRI Jatim Tahun 2017 di Hotel Purnama Kota Batu, Jumat (10/2/2017) malam.
Gus Ipul mengatakan, internet memungkinkan penggunanya untuk mencari, menerima, dan menyampaikan informasi, serta pemikiran apapun secara instan dan murah lintas batas negara. Bahayanya, banyak terdapat informasi dan pemikiran yang negatif dan tidak benar yang tersebar luas di dunia maya.
“Padahal, di Indonesia sendiri, pengguna internet setiap tahun meningkat dan sudah mencapai 132 juta jiwa, mulai dari area perkotaan hingga pedesaan. Diperkirakan tahun 2017 bisa mencapai 140 juta pengguna. Penggunanya tidak hanya orang tua, tapi juga anak-anak, termasuk juga murid-murid yang cenderung lebih jago dalam menggunakan internet. Inilah yang harus diwaspadai oleh para guru” katanya.
Salah satu yang paling diwaspadai dalam jejaring internet adalah ujaran kebencian (hate speech). Dimana ada pihak-pihak yang memiliki ideologi/pemahaman tertentu yang cenderung bertentangan dengan pihak lain. Mereka menyebarkan hate speech untuk menyerang pihak yang berseberangan tersebut.
“Hate speech berupa penghinaan pencemaran nama baik, penistaan perbuatan tidak baik, memprovokasi, penghasutan dan penyebaran berita bohong dengan dampak terjadinya diskriminasi kekerasan serta konflik. Yang menyebarkan tidak hanya yang literasi rendah, tetapi yang berpendidikan juga. Disinilah bahayanya, jangan sampai muirid-murid kita terpengaruh dan membenci satu sama lain, ini bisa berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikannya, di Indonesia terdapat 800 ribu lebih situs penyebaran hoax, 70 % menyebar lewat media sosial (FB, Twitter, Instagram, Path dan lain-lain), 20 % menyebar lewat tayangan pesan dan chat (sms, whatsapp, bbm, line dll), 10 % blog, email dll serta 60% pembuat , penyebar dan penikmatnya usia produktif (17-40 tahun).
Karena itu, lanjut Gus Ipul, para guru diharapkan dapat memberikan contoh menggunakan internet dengan positif dan produktif. Contohnya, mengembangkan budaya ilmiah, menulis hal-hal yang positif lewat media sosial, merekomendasikan web-web yang berguna bagi murid, dan menggalang kekuatan untuk membangun kebersamaan lewat internet, seperti membantu sesama yang membutuhkan.
“Kehadiran internet sebagai buah dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah bukan perkara asing lagi bagi masyarakat kita. Mari kita gunakan dan contohkan penggunaan internet yang positif dan produktif. Karena internet bisa membawa dampak luar biasa bagi bangsa ini jika dimanfaatkan dengan benar” pungkasnya. (hms)