KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Gus Fawait Unggul dalam Survei Elektabilitas Pilkada Jember 2024

Surabaya (mediakorannusantara.com) – Survei terbaru yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, mengungkapkan dinamika politik terkini di Jember, Jawa Timur, menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024. Survei yang dilakukan dari tanggal 22-30 April 2024 ini menyoroti peluang elektoral dari sejumlah bakal calon bupati.

Dalam evaluasi terhadap kinerja bupati petahana, survei Indikator Politik Indonesia menemukan 72,5 persen menyatakan sangat puas/cukup puas. Kemudian 21,2 persen menyatakan kurang puas / tidak puas sama sekali. Sedangkan responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab (TT/TJ) sebesar 6,3 persen.

“Temuan tidak jauh berbeda juga dalam evaluasi terhadap kinerja wakil bupati petahana. Survei Indikator Politik Indonesia mendapati 67,0 persen menyatakan sangat puas / cukup puas. Lalu 18,4 persen menyatakan kurang puas /tidak puas sama sekali. Responden TT/TJ sebesar 14,6 persen,” ujar Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro dalam keterangan tertulis, diterima di Surabaya, Minggu (19/5/2024).

                                                               Survei Indikator Politik Indonesia

Menurut dia, ada empat masalah besar yang dikemukakan warga Jember untuk diselesaikan. Pertama adalah kebutuhan pokok mahal yang menjadi masalah terbesar menurut 37,8 persen warga Jember.

“Disusul secara berturut-turut dengan harga pupuk mahal (26,7 persen), kondisi jalan rusak (10,4 persen), dan susah mencari lapangan pekerjaan (8,8 persen),” bebernya.

Pada bagian politik elektoral, Bawono menjelaskan jika survei Indikator Politik Indonesia melakukan simulasi tertutup 10 nama bakal calon Bupati Jember. Dimana hasil survei mencatatkan elektabilitas tertinggi diperoleh Muhammad Fawait (Gus Fawait) dengan angka 36,5 persen.

“Disusul secara berturut-turut di posisi kedua dan ketiga oleh Hendy Siswanto (33,8 persen) dan Faida (19,3 persen). Sementara itu tujuh lain masih memiliki elektabilitas kurang dari tiga persen. Responden TT/TJ sebesar 5,4 persen,” ucap dia.

Kemudian dari simulasi delapan nama, Indikator Politik Indonesia mencatatkan elektabilitas Gus Fawait masih berada di posisi puncak dengan keunggulan tipis atas petahana Hendy Siswanto. Dalam simulasi delapan nama, Gus Fawait memperoleh elektabilitas 36,2 persen.

“Disusul berturut-turut di posisi kedua dan ketiga oleh Hendy Siswanto (34,4 persen) dan Faida (20,8 persen). Nama-nama lain masih memiliki elektabilitas kurang dari dua persen. Sedangkan responden TT/TJ sebesar 5,2 persen,” paparnya.

Bahkan, ketika Indikator Politik Indonesia melakukan pengerucutan tiga nama bakal calon bupati, yaitu Faida, Hendy Siswanto, dan Muhammad Fawait, juga kembali terjadi persaingan sengit elektabilitas.

Hasil survei menunjukkan jika Gus Fawait masih tetap unggul di posisi pertama dengan elektabilitas 38,8 persen. Angka tersebut kemudian disusul Hendy Siswanto di posisi kedua dengan raihan elektabilitas 33,9 persen.

“Ada pun tingkat elektabilitas mantan bupati Faida 21,6 persen. Responden TT/TJ sebesar 5,7 persen,” sebut Bawono.

Sementara saat dilakukan simulasi head to head antara Hendy Siswanto dan Muhammad Fawait, Indikator Politik Indonesia memperoleh temuan elektabilitas kedua nama itu mengalami lonjakan signifikan.

Bawono menjabarkan, bahwa hasil survei menunjukkan jika elektabilitas Gus Fawait (49,3 persen) masih tetap unggul atas Hendy Siswanto (42,9 persen) dengan responden TT/TJ sebesar 7,8 persen.

“Pun dalam simulasi head to head antara Faida dan Muhammad Fawait. Elektabilitas 57,2 persen dan elektabilitas Faida 30,2 persen. Responden TT/TJ sebesar 12,5 persen,” tandasnya.

Sebagai informasi, populasi survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia mencakup warga negara Indonesia di Jember yang memenuhi syarat pemilih. Yakni, mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dengan jumlah sampel sebanyak 800 responden.

Survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error ±3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (KN01)

 

 

Related posts

Sri Mulyani Dinobatkan Sebagai Menkeu Terbaik Asia Pasifik 2019

redaksi

Terima Kunjungan Dubes Finlandia, Gubernur Jatim Harap Perkuat Kerjasama Pendidikan

kornus

Wanita TNI Dapat Penghargaan dari Ibu Negara Lebanon

kornus