KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Gubernur : Surabaya Sebagai Kota Paliatif Patut Dicontoh Daerah Lain

Surabaya (KN) – Guberur Soekarwo, usai peringatan HUT ke-20 Paliatif untuk Indonesia di Empire Palace Surabaya, Sabtu (18/2) malam mengatakan, langkah yang dilakukan Pemkot Surabaya selama ini dalam mendukung para penderita penyakit kronis, terutama kanker sangat baik dan patut ditiru.Dikatakan Soekarwo, infrastruktur perawatan para pasien kanker di Surabaya cukup lengkap, ada RSU Dr Soetomo sebagai rumah sakit rujukan dan penanganan penyakit kanker, ada rumah singgah milik Yayasan Kanker Indonesia (YKI), dan ada taman paliatif. “Pemprov akan selalu mendukung semua kegiatan untuk meningkatkan layanan ksehatan,” kata Gubernur.

Sementara itu, Ketua Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD Dr Soetomo-FK Unair, dr Urip Moertedjo SpBKL PGD menuturkan,  meski Surabaya telah siap menyandang sebagai kota paliatif dan bebas nyeri, namun bila program itu dicanangkan secara nasional tampaknya akan sulit, sebab saat ini untuk dokter ahli paliatif masih sangat minim.

Program Surabaya kota paliatif yang dicanangkan sejak 2008 sudah berhasil. Sebab, saat ini 75 persen pasien kanker di Surabaya telah bebas nyeri, namun secara nasional masih minim dokter spesialis paliatif. “Saat ini dokter ahli paliatif di Indonesia baru ada 16, 15 di Surabaya, 1 di Jakarta. Untuk itu makanya kita akan merintis pendidikan ahli paliatif,” ujar Urip.

penderita kanker mengeluhkan nyeri yang dialami. Untuk itu, perawatan paliatif sangat penting guna meringankan nyeri yang dialami penderitaan kanker. “Perlu kita tau bahwa penyakit kanker tidak bisa disembuhkan, tapi nyeri yang dialami penderita bisa dihilangkan, caranya dengan perawatan dan pengelolan paliatif yang baik,” jelasnya.

Untuk diketahui, perawatan Paliarif ialah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi,
Yayasan ini punya tugas menggalang dana, merawat pasien kurang mampu, mendampingi, dan memberikan obat gratis buat pasien kurang mampu.

Selama 10 tahun terakhir Yayasan paliatif surabaya terus berupaya menyosialisasikan dan memberi pendidikan pada pasien sehingga dapat merawat dirinya sendiri. “Saya sangat berterimakasi pada pemerintah dalam hal ini bapak Gubernur,” katanya.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Jatim, Ibu Hj Nina Soekarwo manambahkan, para relawan kanker terus berkembang di Jatim. Jika dulu hanya terpusat di RSUD Dr Soetomo, sekarang mulai tersebar di banyak daerah di indonesia.

YKI cabang Jatim sekarang punya rumah singgah anak-anak penderita kanker, yang bisa dipakai untuk siapa saja penderita kanker. Sedangkan baru-baru ini YKI, bekerjasama dengan Kabupaten/Kota telah melakukan pelatihan dan penyuluhan paliatif  pada tim penggarak PKK.

“Kegiatan ini akan terus dilakukan. Karena penanganan kanker bukan hanya di rumah sakit tetapi yang lebih penting adalah perawan di rumah. Dengan cara ini maka kualitas hidup pasien dapat terus dijaga,” terangnya. (rif)

Related posts

Putus Mata Rantai Kemiskinan, Pemprov Jatim Lanjutkan Program Pendidikan Bidikmisi

kornus

Dandim Bojonegoro Ingatkan Anggotanya Jaga Netralitas TNI dalam Pemilu

kornus

Gus Ipul Minta Perketat Masuknya Warga Asing ke Jatim

kornus