KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Gubernur Soekarwo paparkan Kinerja Ekonomi Jatim Dihadapan Pengusaha dan Anggota Kadin

Surabaya (KN) – Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo memaparkan kinerja sektor ekonomi Jatim semakin membaik di hadapan pengusaha dan anggota Kadin saat Buka Puasa Bersama di Graha Kadin Jatim, Rabu (8/8). Menurutnya, pada semester I Tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Jatim telah mencapai 7,20 persen. Angka tersebut di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 6,4 persen.

Pertumbuhan ekonomi yang baik ini,  tidak hanya bagus bagi Jatim, tetapi juga pertumbuhan tumbuh inklusif dan bisa mengurangi penggangguran dan kemiskinan, serta mengurangi jarak disparitas. Biasanya dalam pembangunan, pertumbuhan yang tinggi menyebabkan disparitasnya melebar. Disparitas ini dapat menimbulkan konflik karena selisih pendapatan yang semakin melebar akan memunculkan kecemburuan sosial.

“Meskipun Jatim mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, namun hal tersebut tidak menimbulkan disparitas wilayah,” kata Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim Soekarwo.

Orang nomor satu di Pemprov jatim menambahkan, untuk capaian kinerja indeks disparitas wilayah Jatim dan dari indeks Wiliiamson selama lima tahun mengalami flutuaktif. Sampai dengan akhir 2011 kinerja indeks disapritas wilayah turun dari 2010 sebesar 115.14 menjadi 112,53. “Pada teorinya pertumbuhan ekonomi dapat menimbulkan disparitas, namun disparitas wilayah di Jatim mengalami penurunan,” jelas Pakde Karwo.

Lebih lanjut Gubernur menjelaskan, untuk pertumbuhan industri pengolahan (manufacturing) Jatim pertumbuhannya mencapai 6,49 persen, di atas rata-rata nasional yang hanya 5,5 persen. Ini merupakan sebuah perkembangan yang luar biasa di bidang industri. Dari 6,49 persen tersebut, sebesar 55 persennya berasal dari makanan dan minum. Hal tersebut menjadi nilai tambah bagi kehidupan on farm petani, di mana sebelumnya petani hanya bisa menjual produk mereka dalam kondisi mentah, kini sudah beranjak lebih baik dengan melakukan pengolahan.

“Walaupun secara umum neraca perdagangan kita dengan berbagai negara mengalami defisit, ekspor antar pulau kita cukup besar, tetapi masih lebih besar dibanding impor kita dari luar pulau, sehingga secara keseluruhan, neraca perdagangan kita tetap mengalami surplus,” ujarnya.

Realisasi ekspor Jatim ke berbagai negara selama semester I/2012 mencapai Rp108 triliun, sementara impor mencapai Rp 110 triliun. Namun ekspor Jatim ke berbagai daerah realisasinya cukup besar, yakni mencapai Rp 141 triliun, sementara impor antar pulau hanya dikisaran Rp113 triliun. Sehingga secara keseluruhan, neraca perdagangan Jatim masih mengalami surplus Rp24,6 triliun.

“Agar kinerja ekspor dengan luar negeri bagus, maka kami berupaya mencari pasar ekspor baru. Yang cukup potensial saat ini adalah Korea, Taiwan, dan China. Tapi kalau China saya ingin masuk Shanghai dan bukan di Beijing,” ujarnya.

Sementara untuk sektor investasi juga dalam kondisi yang sama. Bahkan untuk investasi PMDN non fasilitas, pertumbuhannya cukup besar dibanding tahun lalu. Jika sepanjang 2011 realisasinya mencapai Rp 70 triliun per tahun, maka di tahun ini dalam waktu 6 bulan realisasinya sudah mencapai Rp 40 triliun. “Ini menunjukkan, masyarakat pengusaha Jatim kian berkembang pesat dan gencar melakukan investasi di segala bidang. Dan saya yakin, ke depan Jatim akan bertambah baik,” tegas Gubernur Soekarwo.

Pakde Karwo menyampaikan terima kasih kepada para pengusaha Jatim yang bisa membantu menumbuhkan perekonomian di Jawa Timur. “Belum full capacity saja sudah seperti ini, apalagi kalau semua pengusaha fight,” ujar Soekarwo yang melihat semua pengusaha belum tergabung dalam Kadin.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti menyatakan, silaturahmi antar pengusaha Jatim perlu terus dijaga, untuk mendorong pertumbuhan perkonomian Jatim. Ia  juga berharap Gubernur memberi imbauan agar semua pengusaha di Jatim menjadi anggota Kadin.

Sekitar 150 anak yatim piatu dari sembilan panti asuhan, menerima santunan alat sekolah dan uang saku dari Kadin Jatim. Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Pakde Karwo didampingi Wagub Jatim Gus Ipul, Ketua Kadin, Dewan Pembina Kadin Jatim Alim Markus kepada anak yatim yang berasal dari 9 lembaga / panti yakni Al-Ummah Taman Sidoarjo, Hiayat Ummah, Ibu Sina, Permata Insani, Cahaya Ummat Medani, Citra Pelajar Mandiri, Muhammadiyah Pakis, Al-Ghazali, dan Mukmin Mandiri.

Pakde Karwo dan Gus Ipul juga memberikan semangat kepada para anak yatim agar terus berusaha dan berdoa untuk melakukan yang terbaik. “Jangan pernah patah semangat, serta teruslah belajar dan berdoa,” ujarnya.

Benahi Infrastruktur, Jatim Jadi Bidikan Pengusaha:

Dalam kesempatan yang sama Pakde Karwo menuturkan, kinerja perekonomian Jatim yang baik dipastikan akan menjadi bidikan kalangan pengusaha dalam dan luar negeri. Pada masa mendatang, Jatim diyakini akan menjadi tujuan investasi. Jatim tidak hanya berperan terhadap koridor Jawa tetapi juga Indonesia Timur.

Untuk itu, saat ini Pemprov Jatim bersama seluruh pihak terkait sudah melakukan antisipasi dengan mempersiapkan berbagai fasilitas infrastruktur yang dibutuhkan. Mulai dari pelabuhan, jalan hingga bandar udara bertaraf internasional. “Pembenahan infrastruktur perlu dilakukan karena Jatim memiliki posisi yang bagus pada bidang logistik dan connectivity di Indonesia Timur,” jelasya.

Menurutnya, berbagai fasilitas infrastruktur saat ini sudah mulai dibangun atau diperbaiki. Pembangunan Pelabuhan Multipurpose Teluk Lamong misalnya, akan selesai pada 2013. Jika itu sudah beroperasi, maka kapal kontainer yang bisa masuk bukan hanya yang berkapasitas 50.000 DWT hingga 60.000 DWT, kapal dengan bobot 150.000 DWT juga akan mampu bersandar di sana.

Selain itu, beberapa pelabuhan yang lain, seperti pelabuhan di Brondong Lamongan, Tanjung Tembaga Probolinggo, dan pelabuhan Banyuwangi juga akan segera diperbaiki. Pembangunan jalan double track Surabaya-Jakarta sudah mulai dilaksanakan dan double track Malang-Jakarta juga telah disepakati. Double track railway jalur Jakarta-Surabaya akan selesai pada tahun 2013. Tahun 2017 akan selesai double track railway Surabaya – Malang, Surabaya – Madiun, dan Surabaya – Banyuwangi.

Sementara itu, Bandara Abdurrahman Saleh juga telah disetujui oleh Menteri Perhubungan untuk dijadikan Bandara Internasional. “Tinggal satu runway saja yang ada di Bandara Juanda yang belum ada kepastian. Jika seluruhnya selesai, Jatim akan semakin menarik bagi investor,” ujarnya. (Adv/*)

 

Foto : Gubernur Jatim Soekarwo (kiri) bersama Ketua Kadin Jatim La Myala Mataliti (tengah) dan Wagub Jatim Saifullah Yusuf (kanan)

Related posts

Jalan-jalan di Tunjungan, Cara Anies Baswedan Nostalgia dan Menyapa Warga Surabaya

kornus

Walikota Resmikan Jembatan Suroboyo

kornus

Tingkatkan Fungsi Penerangan TNI, Kapuspen TNI Kunjungi Kasau Awali Program Kerja 100 Hari Pertama

kornus