Surabaya (KN) – Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo menegaskan, bahwa Mahasabah Parisada Hindu Dharma Indonesia yang ke XI harus mampu menjadi perekat persatuan bangsa.Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo saat memberikan sambutan dihadapan Wakil Presiden Republik Indonesia Drs. HM. Jusuf Kalla pada acara Musyawarah Nasional Muhasabha XI Parisada Hindu Dharma Indonesia di Bumimoro, Kodikal Surabaya, Sabtu (22/10/2016).
Ia mengatakan, bahwa melalui forum mahasabah ini seluruh Umat Hindu di Indonesia diharapkan terus menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Muhasabah ini, harus mampu menjadi perekat ke Bhineka Tunggal Ika yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
Kerukunan umat beragama merupakan pondasi utama dalam menciptakan keharmonisan antara pemerintah bersama masyarakat. Kuatnya kerukunan akan berimplikasi positif bagi kerukunan secara eksternal.
“Mahasabah yang dilaksanakan di Jatim ini merupakan pilihan tepat. Pilihan yang tepat, karena masyarakat Hindu yang berasal dari Indonesia melaksanakan Muhasabah di Jatim. Muhasabah di Jatim ini diibaratkan seperti pulang kampung. Masyarakat Hindu Jatim adalah keturunan dari Majapahit yang kuat dalam mempersatukan nusantara,” ungkapnya.
Pakde Karwo sapaan akrabnya mengucapkan rasa terima kasih atas ditunjukknya Jatim sebagai tuan rumah Muhasabah ini. Muhasabah yang bertempat di Jatim adalah pilihan yang sangat baik. Karena jalan untuk menempuh Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa dan Gula Kelapa atau menyatukan nusantara harus kembali lagi di Jatim untuk merumuskan kebijakan bagi bangsa dan negara.
Dalam amanahnya, Wapres RI Jusuf Kalla menegaskan, bahwa Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika yang menjadikan Indonesia besar. Adanya perbedaan harus disikapi dengan bijaksana. Negara memberikan kesempatan yang sama dan besar kepada seluruh ummat beragama khususnya beribadah.
JK sapaan akrab Wapres Jusuf Kalla menuturkan, setelah negara memberikan kesempatan besar bagi seluruh ummat beragama, maka tugas Ummat Hindu di Indonesia yakni memberi Bhakti dan sumbangsih positif kita kepada bangsa dan negara.
Menurutnya, toleransi harus dimaknai secara baik dan bijaksana tidak boleh sepihak. Saya percaya masyarakat hindu di Indonesia selalu menjaga toleransi antar sesama umat beragama lainnya
“Banyak negara lain ingin belajar kepada Indonesia cara memperkuat persatuan, terutama cara menghargai perbedaan. Banyak negara lain justru berperang sehingga terpecah belah. Maka perbedaan inilah yang memberikan warna bagi kehidupan yang harmonis dan saling menghargai. Inilah warna dari Indonesia, yang memiliki keragaman namun menghargai perbedaan,” tegasnya.
Terpenting, kita selalu menganut kebersamaan bedasarkan ketuhanan yang maha esa. “Kami mengucapkan terima kasih atas peran dari ummat Hindu dalam membesarkan Indonesia. Kemajuan ada di tangan kita sendiri. Kemajuan harus diimbangi dengan inovasi dan teknologi. Mari kita menjaga momentum persatuan, untuk saling menghargai perbedaan dan kerukunan antar sesama sehingga kita tidak menjadi negara yang terpecah,” imbuhnya. (yo)