KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Gubernur : SMK Jadi Ujung Tombak Tekan Pengangguran di Jatim

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus jadi ujung tombak dalam menekan angka pengangguran di Jawa Timur. Untuk itu, keberadaan SMK harus diperkuat dan ditingkatkan kualitasnya sehingga lulusannya siap diterima oleh pasar kerja. Penyataan tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Senin (9/10/2017) malam.Dijelaskannya, Jatim memiliki jumlah penduduk sebanyak 39 juta jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 20 juta angkatan kerja, sementara itu untuk jumlah pengangguran di Jatim sekitar 4,10 persen atau sekitar 882.000 orang.

Berbagai upaya, lanjut Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim, terus dilakukan Pemprov Jatim untuk memperkuat pendidikan vokasional. Caranya, antara lain, melakukan kerjasama dengan berbagai negara seperti Jerman dalam bidang mechatronic, dan negara Inggris dalam bidang kelistrikan

Tak hanya itu, ada pula kerjasama dengan negara lain dalam bidang alat – alat pertanian dan sepeda listrik. Kerjasama dengan Belanda dan Australia di bidang pertanian, Korea dengan pembukaan kelas elektronik, serta kerjasama dengan Jepang di bidang perikanan dan kelautan.

“Kami serius untuk memberikan ruang pada sekolah kejuruan. Bahkan, pada tahun 2015 dilakukan moratorium pendirian SMA. Agar jumlah SMK dapat mencapai 70 : 30 untuk SMA,” ujarnya.

Pakde Karwo menyatakan, upaya lain juga dilakukan Pemprov Jatim dalam menekan pengangguran. Yakni setiap 3 bulan mengadakan job market atau membuka pasar kerja dengan menggandeng perusahaan besar. Keberadaan job market tersebut untuk menjembatani sekaligus untuk melihat kebutuhan masyarakat terhadap spesifikasi bidang pekerjaan apa saja yang dibutuhkan.

“Job Market ini merupakan peluang sekaligus menjadi tolak ukur bagi pemerintah untuk mengembangkan jenis bidang kejuruan apa saja yang dibutuhkan oleh pasar kerja,” tegasnya.

Menurut Pakde Karwo, 5-10 tahun ke depan lapangan pekerjaan sangat beragam. Akan tetapi, lapangan pekerjaan yang memiliki kreativitas dan inovasi menarik yang akan laku dan dicari oleh konsumen atau masyarakat.

“Peluang tersebut bisa dimanfaatkan oleh anak anak SMK yang memiliki beranekaragam keterampilan dan kompetensi sekaligus dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru,” tegasnya. (KN04)

 

Related posts

Survei Seismik di Jawa Capai 82 Persen

Puluhan Rumah Warga Villa Casablanca Depok Dibobol Maling dalam Sehari

redaksi

Jelang HUT Ke-75 TNI, Gubernur AAL Ikuti Ziarah Makam Bung Karno