Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas 30 santri penerima beasiswa santri pondok pesantren (BSPP) untuk studi pendidikan jenjang S1 di Universitas Al Azhar Kairo Mesir di Gedung Negara Grahadi, Senin (06/3/2023).
Surabaya (mediakorannusantara.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas 30 santri penerima Beasiswa Santri Pondok Pesantren (BSPP) untuk studi pendidikan jenjang S1 di Universitas Al Azhar Kairo Mesir di Gedung Negara Grahadi, Senin (6/3/2023).
“Selamat pada 30 santri dari berbagai pondok pesantren di Jatim yang telah dinyatakan lolos bisa studi di Al Azhar. Pihaknya berharap dengan program ini kelak akan meningkatkan kualitas pendidikan lulusan pesantren,” kata gubernur.
Dikatakannya, dari 400 peserta pendidikan di Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (Pusiba), ternyata rangking 1 sampai 30 adalah berasal dari mahasiswa Jatim. Ini tentunya presentasi yang sangat membanggakan. “Karena masa matrikulasi sebagai syarat masuk ke Al Azhar yang seharusnya butuh waktu lima bulan, mahasiswa kita cukup menyelesaikan dalam empat bulan,” terangnya.
Menurutnya, mahasiswa asal Indonesia terutama Jatim di Al Azhar terkenal dengan sikap rajin dan disiplinnya. Untuk itu, jaga nama baik tersebut agar studinya berhasil dan membawa keberkahan untuk Jatim.
“Atas nama kita semua dengan memohon ridho Allah SWT, saya melepas calon mahasiswa Universitas Al Azhar Mesir yang mendapatkan beasiswa BSPP dari Pemprov Jatim. Mudah-mudahan ini akan menambahkan keberkahan bagi APBD Pemprov Jatim,” harapnya.
Gubernur Khofifah berharap, beasiswa ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan dari lulusan pesantren. Anak-anakku selamat belajar, semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat, timbalah ilmu sebanyak-banyaknya.
Program BSPP dari APBD Pemprov Jatim ini dilakukan sejak tahun 2022. Rencananya mereka akan segera bertolak ke Mesir pertengahan Maret 2023. Sebanyak 30 santri yang akan berangkat merupakan hasil seleksi dari sekitar 200 an pendaftar. Mereka akan menjalani studi di berbagai program studi, mulai dakwah, tarbiah dan lain-lain.
Ketua LPPD Jatim, Abdul Hamid Syarif mengatakan, program ini adalah angkatan kedua. Pemprov menyediakan uang saku Rp 2,5 juta per bulan per anak di luar biaya studi, buku, tempat tinggal. Untuk tempat tinggal, mereka telah disediakan asrama yang saat ini statusnya masih mengontrak.
Terkait rencana pembelian flat di Kairo sudah dianggarkan Pemprov Jatim, akan tetapi masih terkendala masalah aturan dan regulasi pencairan dana sehingga belum bisa terbeli.
“Terima kasih ke Gubernur Khofifah yang telah memberikan atensi kognisi dan afirmasi untuk santri pesantren studi lanjut ke Al Azhar Kairo Mesir,” pungkasnya. (KN01)