Surabaya (mediakorannusantara.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan pengarahan pada jajaran ASN Pemkot Parepare Provinsi Sulawesi Selatan, di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur, Surabaya, pada Rabu sore (26/10/2022).
Di kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah yang merupakan penerima Widyaiswara Kehormatan dari LAN RI ini mengajak segenap ASN Kota Parepare untuk tak henti melahirkan inovasi dengan menggunakan pendekatan teknokratis yaitu faham masalah dan tepat mencari solusinya.
Pertama terkait pendekatan teknokratis dalam menciptakan inovasi. Ditegaskan Gubernur Khofifah, dengan pendekatan teknokratis akan menuntut ASN mampu melihat persoalan secara mendasar untuk kemudian dijawab dengan inovasi yang solutif. Makin kompleks tantangan yang dihadapi makin tinggi pula kadar inovasi dan kompetensi yang harus dimiliki oleh ASN.
“Sebenarnya Inovasi adalah sunnatullah. Allah tidak akan mengubah satu kaum sampai kaum itu berubah. Perubahan itu sunnatullah. Maka inovasi adalah sunnatullah. Inovasi hari ini harus berseiring dengan pemanfaatan teknologi dan digital eko sistem. Karena dengan inovasi dan penguasaan teknologi menunjukkan kita sadar dan faham bahwa pemenuhan kebutuhan untuk menjawab persoalan hari ini dan yang akan datang sangat berkait erat dengan penguasaan teknologi informasi serta inovasi yang kita lahirkan,” katanya.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah juga menyebutkan tentang pentingnya literasi data dan penguasaan big data. Dua hal ini sangat dibutuhkan dalam menghasilkan inovasi program yang presisi dan tepat sasaran.
“Literasi data dan big data membantu kita menciptakan solusi baru untuk kesejahteraan masyarakat lebih cepat dan lebih efektif,” ungkapnya.
Selanjutnya dalam pengembangan ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dibutuhkan beberapa prasyarat dasar terkait kompetensi ASN sesuai tugas pokok dan fungsi yang melekat. Program penguatan kompetensi dengan meluaskan jejaring seperti yang saat ini dilakukan bisa menjadi salah satu jawabannya.
“Ada kalanya kita merasa sudah baik, ternyata pihak lain lebih baik lagi. Ada kalanya kita merasa sudah berdaya saing tinggi. Ternyata pihak lain lebih tinggi daya saingnya. Mungkin kita merasa sudah banyak melakukan inovasi. Ternyata pihak lain lebih inovatif. Maka berbagai capaian indeks tertentu yang ter update secara nasional maupun internasional harus kita jadikan cermin capaian semua ihtiar yang kita lakukan ,” tandasnya.
Di sisi lain, Gubernur Khofifah yakin bahwa Parepare memiliki potensi yang besar. Pasalnya, dengan letak geografis dan kemajuan yang dicapai saat ini kota Pareparen ibaratnya hampir sama dengan Singapura, kota ini memiliki potensi menjadi hub Indonesia Timur.
Ke depan, potensi yang dimiliki Parepere di sektor pertanian, perikanan, industri maupun handy craft diharapkan Gubernur Khofifah dapat dikolaborasikan dengan Jatim selaku lumbung pangan Indonesia.
“Parepare ini bisa menjadi hub-nya Indonesia Timur. Dengan luas 99 km², Parepare bisa diibaratkan apple to apple dengan Singapura. Dengan ASN yang BerAKHLAK dan kaya inovasi, maka saya yakin potensi Parepare bisa lebih maksimal dikembangkan. Apalagi dengan semangat Walikota yang dikenal prestasinya luar biasa disertai sejarah kelahiran seorang BJ. Habibie,” Khofifah memaparkan.
Tak hanya membagi pengalaman dan pemikiran , dalam kesempatan itu Gubernur Khofifah juga menyempatkan diri menjamu ASN Pemkot Parepare mencicipi mangga alpukat asli Bangil Pasuruan dan nanas PK-1 produk Kediri.
Bahkan Gubernur Khofifah sendiri yang mengupaskan buah berasa manis itu pada para ASN yang hadir. Yang tentunya hal ini disambut dengan sangat antusias oleh mereka.
Sementara itu, Walikota Parepare Taufan Pawe menyampaikan terimakasih atas wawasan yang diberikan oleh Gubernur Khofifah. Ia mengungkapkan betapa menginspirasinya Gubernur Khofifah yang telah membawa Jatim menjadi hub bagi kawasan Indonesia Timur.
“Melaksanakan pemerintahan dengan baik saja tidak cukup karena baik belum tentu benar. Inilah mengapa prinsip tata kelola pemerintahan harus benar secara asas, harus memahami penerapannya. Kami akan berusaha maksimal menjadikan Parepare kota dan wajah terdepan Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Dalam pengembangan kompetensi ASN Berakhlak tersebut diikuti oleh ASN Kota Parepare yang terdiri dari Sekretaris SKPD 20 orang, Kasubag Administrasi Umum dan Pengelola Kepegawaian SKPD 72 Orang, Kasubag Perencanaan dan Pengelola Keuangan SKPD 70 Orang. (KN01)