KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Gubernur Jatim Khofifah Dorong BUM Desa di Jawa Timur Jadi BUM Desa Devisa

Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat membuka Jambore ke-3 BUM Desa dan Kick Off BUM Desa Auditable di BUM Desa Larasati, Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kebupaten Tulungagung, Minggu (12/11/2023).

Tulungagung (mediakorannusantara.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) di Jawa Timur menjadi BUM Desa Devisa, karena desa devisa di Jawa Timur saat ini tertinggi di antara semua provinsi di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Khofifah, usai membuka kegiatan Jambore ke-3 BUM Desa sekaligus Kick Off BUM Desa Auditable, di Wisata Nangkula Park, BUM Desa Larasati, Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kebupaten Tulungagung, Minggu (12/11/2023).

“Ada juga sekarang yang kita dorong BUM Desa Devisa, karena Desa Devisa Jawa Timur itu tertinggi di antara semua provinsi di Indonesia. Baru tiga tahun dijalankan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, atau LPEI terhadap pembiayaan ekspor impor oleh Kementerian Keuangan. Jadi, BUM Desa kalau punya produk itu original milik mereka, ada asosiasi lembaga koperasi maupun BUM Desa, maka sudah memenuhi syarat sebagai BUM Desa Devisa,” tutur Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah menerangkan, desa devisa di Jawa Timur ini penguatannya berseiring dengan BUM Desa.

“Kita minta lembaga Sempoerna Foundation untuk melakukan manajerial skill pengelolaan desa wisata. Bukan hanya sekedar kepala desa, dan carik, tapi juga ada PKK dan Karang Tarunanya. Begitu mereka mendapatkan training selama satu bulan, lalu ke lapangan, dan mengimplementasikannya,” terangnya.

Di sisi lain, terkait desa wisata, Khofifah memaparkan, antara desa wisata dengan BUM Desa itu berbeda. Dikatakannya, BUM Desa bisa punya unit usaha banyak, dan desa wisata adalah salah satu unit usaha dari BUM Desa.

“Kekuatan untuk bisa menjadi bagian dari penguat destinasi wisata dengan Jawa Timur ini sangat luar biasa. Artinya bahwa BUM Desa ini menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa, kreatifitas anak-anak muda di desa juga luar biasa ada hal yang sering kali membuat inovasi-inovasi yang out of the box,” terangnya.

“Inovasi-inovasi out of the box itu, dimiliki oleh warga desa dengan membangun kreatifitas industri wisata yang juga luar biasa. Nah, potensi ini harus terkoneksi dengan pola pemasaran yang harus makin terintegrasi. Sehingga apabila masyarakat ke Tulungagung misalnya, mereka bisa mengetahui titik-titik terdekat yang mereka akan singgah,” sambung Khofifah.

Terhadap desa yang potensi wsatanya meredup setelah banyak masyarakat yang tahu dan mengunjungi desa tersebut, Khofifah mengimbau, agar paling tidak setiap desa wisata harus ada ikon maupun angle baru pada desa wisata tersebut dua minggu sekali.

“Dua minggu sekali harus ada icon baru, dan angle baru. Jadi orang tidak bosan datang, kan yang instagramable itu cepat sekali disiarkan itu yang harus terus dikuatkan oleh komunitas di desa,” pungkasnya. (KN04)

 

Related posts

Produksi Awal 200 Ventilator Portabel RI Pada Mei 2020

Upayakan PTM Digelar Serentak, Dispendik Surabaya Bantu Sekolah Dapatkan Rekom Asesmen

kornus

Lewat Festival Ramadan, Pemkot Surabaya bersama Bank Jatim Bangkitkan Ekonomi UMKM di Jembatan Suroboyo

kornus