Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak kepada Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk ikut mengembangkan Bank Syariah. Menurut Gubernur Khofifah, kondisi Bank Syariah saat ini dinilai masih belum mampu berkembang layaknya bank konvensional.“Olehsebabitu, agar bank syariahbisaberkembang, makaharusadakerjasamadenganberbagai bank, salah satunya dengan BRI,” ujar Gubernur Khofifah saat menerima Direksi BRI Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (8/5/2019).
Gubernur Khofifah menjelaskan, secara umum, bank syariah di Indonesia masih mencari bentuk yang pasti. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, maka tidak salah apabila bank syariah harus berkembang di Indonesia.
“Banyakhal yang memengaruhi bank syariah tidak bias berkembang diantaranya manajemen yang belum tertata dengan rapi. Olehse bab itu, perlu adanya penataan yang lebih bagus,” ujarnya.
Agar bank syariah bias berkembang, maka cara yang perlu dilakukan adalah dengan mengundang ahli perbankan kelas dunia, khususnya soal syariah. Mereka diharapkan bias membantu menghitung probabilitas antara unit usaha syariah, bank syariahnya dan juga sumber daya manusianya. Kedepan bank syariah bias menyasar unit-unit di desa dan UKM nya.
“Dengan jaringan yang luas, maka BRI bias ikut mengembangkan bank syariah di desa dan UKM di dalamnya. Sehingga akan membantu meningkatkan perekonomian,” tambahnya.
Sementara itu Pimpinan Wilayah BRI Jatim, BusrulIman menjelaskan, silaturahmi dengan Gubernur Jatim tersebut untuk meningkatkan kerjasama antara Pemprov Jatim dengan BRI. Ia memandang Jatim memiliki market yang bagus. Apabila dilakukan sinergi yang bagus, maka akan mendatangkan nilai (value) yang besar. Denganharapan bias meningkatkan perekonomian masyarakat Jatim.
“Sebagai contoh KUR (kreditusaharakyat, Red) di Jatim yang sangat besar mencapai Rp 12 triliun.AngkatersebutbisabertambahapabilaadanyasinergidenganPemprovJatim,” ujarnya. (KN01)