Gresik (KN) – Gubernur Jawa Timur Soekarwo akan memfasilitasi dan memberikan pendidikan secara gratis bagi anak pengungsi Syiah. Hal itu demi memberikan kenyamanan dan rasa aman kepada anak penghuni Syiah Sampang di pengungsian Jemundo. “Saat ini pemprov sedang melakukan pemilahan tingkat pendidikan anak pengungsi Syiah, mana yang tingkat pendidikannya Madarasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah atau Aliyah, dan kemudian akan kita datangkan guru untuk memberikan mereka pendidikan,” ujar Gubernur Jatim,Soekarwo ditemui usai memperingati hari lingkungan hidup se dunia di Gresik, Jumat (5/7/2013)
Dikatakannya, untuk anggaran pendidikan akan diambilkan seluruhnya dari APBD Provinsi Jatim dan langsung ditangani oleh Dinas Pendidikan setempat. “Mereka itu kan punya masa depan, jadi yang kita pikirkan adalah masa depannya, bukan latar belakang mereka. Oleh karena itu jangan sampai pendidikannya hilang lantaran berada di pengungsian” tuturnya.
Menurut Gubernur, meski pendidikannya berada di lokasi pengungsian, Soekarwo menjamin pendidikan yang diberikan sesuai dengan standar pendidikan nasional serta terakreditasi. Sehingga, setelah lulus mereka dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena pendidikan yang diberikan sesuai dengan standar nasional tanpa khawatir ditolak oleh sekolah lain nantinya.
Terkait lokasi pengungsian dipilih sebagai tempat sekolah, hal itu dilakukan, karena jika sekolahnya berada di luar, dikhawatirkan akan menimbulkan permasalahan. Mulai masalah komunikasi hingga masalah lain yang dapat mempengaruhi proses rekonsolisiasi yang dimediasi oleh Pemprov Jatim dan sejumlah pihak lainnya.
Sebelumnya, Pemprov Jatim melakukan relokasi sementara bagi ratusan pengungsi Syiah di Kompleks Puspa Agro Jemundo, Sidoarjo, hingga ada kepastian bahwa situasi sudah aman terkendali. (yo)
Foto : Ilustrasi pengungsi Syiah di Jemundo, Sidoarjo