Surabaya (mediakorannusantara.com) – Untuk mewujudkan kampung bahasa inggris di Kota Surabaya sangat mudah tak perlu persyaratan yang rumit. Apalagi untuk kerjasama antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Perth, Australia.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Partai Gerindra Australia, H. Andre Abdullah bahwa selama ini orang Jawa Timur selama ini untuk kampung Inggris tahunya ke Pare di Kediri. Padahal Surabaya sebagai Ibukota Provinsi Jawa Timur sangat layak untuk digagas adanya kampung inggris tersebut.
“Sangat mungkin untuk diwujudkan di Kota Surabaya. Kemajuan zaman yang menuntut kita harus memahami bahasa inggris sebagai bahasa internasional. Tinggal penerintah kota saja ada kemauan, insya Allah dapat terwujud,” ujar H. Andre Abdullah di Jalan Yos Sudarso, Surabaya, Selasa (3/1/2023)
Andre menyampaikan bahwa selama ini, orang dari luar jawa timur tahunya kampung inggris di Pare. Kalau Surabaya ada kampung inggris, bisa menjadi destinasi wisata edukasi tersendiri. Imbas positif dalam meningkatkan perekonomian juga bisa dirasakan.
“Untuk uji kompetensi, saat ini yang lebih banyak dipakai adalah IELTS daripada TOEFL. Perkembangan di dunia saat ini yang dipakai lebih banyak IELTS daripada TOEFL. Sebab IELTS punya grade lebih tinggi daripada TOEFL.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Drs. A. Hermas Thony, M.Si mengatakan bahwa untuk mendirikan kampung bahasa Inggris di Kota Surabaya sangat mungkin. Bahkan, tak butuh waktu lama.
“Hal itu bisa dilaksanakan melalui salah satu sister city kota Surabaya, yakni Perth di Australia. Membangun hubungan itu kuncinya kan di komunikasi. Nah, dalam hal ini kita bisa kita lakukan dalam membangun kampung Inggris di Kota Pahlawan ini,” terangnya.
A.H. Thony menyebutkan bahwa di Surabaya, sudah ada bibit-bibit kampung inggris ini. Tinggal memikirkan kesinambungannya, efek positif dan memanfaatkannya setelah mereka memiliki kemampuan dalam bahasa Inggris. Jadi sistem dan kurikulumnya dibuat terpadu, hingga pada hasil akhirnya.
“Kita tahu Pak Andre selaku Ketua DPLN Partai Gerindra di Australia yang tinggal di Perth adalah seorang pebisnis di bidang ekspedisi. Nah, kemampuan bahasa Inggris yang kita miliki bisa rermanfaatkan dengan menjalin hubungan bisnis di bidang tersebut dan pengembangannya,” papar Legislator Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Surabaya ini.
Pria yang akrab disapa Thony ini menegaskan bahwa komoditi pangan menjadi hal yang menarik untuk dikerjasamakan antara Perth dan Surabaya. Hal yang tak kalah penting adalah rempah-rempah.
“Rempah-rempah sangat dibutuhkan di Australia, khususnya di Perth. Ini kan bisa menjadi peluang bisnis bagi para kader Gerindra, khususnya. Tetapi juga peluang besar bagi masyarakat secara umum. Sebab Gerindra ingin memberikan manfaat yang jauh kebih besar untuk masyarakat Surabaya,” tukas A.H. Thony. (jack)