Gresik,mediakorannusantara.com – Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama mengemukakan gerhana matahari cincin yang terjadi pada Minggu (21/6) juga akan terlihat di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tepatnya di Kecamatan Tambak, dengan persentase piringan matahari yang tertutup mencapai 2 persen dan durasi 1 jam, 1 menit, 16 detik.
Humas Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Kabupaten Gresik Angga Purwancara di Gresik, Sabtu 20/6mengatakan tidak semua kota di Indonesia akan terlihat fenomena alam tersebut, dan hanya sejumlah kota saja yang bisa, termasuk di Kecamatan Tambak, Kepulauan Bawean.
“Persentase piringan matahari yang tertutup mencapai 2 persen dengan durasi gerhana 1 jam, 1 menit, 16 detik. Maka lokasi yang paling kecil di Gresik di Kecamatan Wringin Anom, hanya 0,33 persen dengan durasi 34 menit,” kata Angga, menjelaskan.
Rencananya, LFNU akan melakukan observasi serta menggelar shalat gerhana berjamaan, sebagai rasa syukur dalam rangka menyiarkan Islam dan ilmu pengetahuan terkait gerhana.
“Observasi dilengkapi dengan kaca mata gerhana dan didukung dengan beberapa peralatan modern, di antaranya teleskop dengan monting motorik, total station dan alat-alat lainnya, serta akan disiarkan secara langsung melalui streaming di channel YouTube,” katanya.
Dewan Pakar LFNU Gresik H Abdul Muid mengatakan, berdasarkan perhitungan hisab, secara global gerhana matahari cincin akan terjadi mulai pukul 04:03:33 UT sampai pukul 09:49:36 UT.
Pusat gerhana berdasarkan Fred Espenak berada di koordinat 30° 31′ 11.10″ LU; 79° 40′ 30.32″ BT. Titik koordinat tersebut berada di dataran tinggi Uttarakhand India.
Namun, menurut perhitungan LFNU dengan metode Kitab Al-Durru Al-Aniqu, pusat gerhana di koordinat 31° 05′ 60″ LU; 85° 21′ 36″ BT titik koordinat tersebut berada di sebelah utara danau Zhari Namco dataran tinggi Tibet.
“Secara umum gerhana meliputi Benua Afrika (kecuali bagian barat), Eropa bagian barat, Timur Tengah, Asia dan Laut Pasific,” ujar Muid.
Ia mengakui, momen gerhana matahari cincin ini bisa diamati di sebagian wilayah Indonesia walaupun hanya terlihat sebagai gerhana parsial.
“Sebagian kota-kota di Indonesia tetap bisa melihat gerhana matahari cincin ini secara parsial meskipun ada beberapa kota yang tidak bisa melihat karena bayangan bulan yang menutupi matahari tidak sampai pada koordinat tersebut,” kata Muid.
Sesuai posisi gerhana, Muid mengatakan, sejumlah kota di Indonesia yang bisa melihat masing-masing bagian selatan Pulau Sumatera, Bengkulu Selatan, Kaur, Ogan Komening Ulu Selatan, Lampung Barat, Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, dan Lampung Selatan.
Untuk Pulau Jawa meliputi Serang, Jakarta, Jawa Barat, Brebes, Tegal, Cilacap, Banyumas, Pemalang, Purbalingga, Pekalongan Selatan, Banjar Negara, Kebumen, Batang Selatan, Wonosobo, Purworejo, Temanggung, Magelang, Kulon Progo, Salatiga, Boyolali, Sleman, Jogja, Klaten, Bantul, Gunung Kidul, Surakarta, Karnganyar, Wonogiri, Magetang, Pacitan, Ponorogo, Terenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Malang selatan. (wan/an)