Surabaya (mediakorannusantara.com) – Terus lebarkan sayapnya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggandeng Robo Marine Indonesia (RMI) dan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) kembali meluncurkan inovasi teknologi autonomous pada produk kapal tak berawak, Rabu (13/12). Kapal ini nantinya menjadi alat multifungsi guna menunjang berbagai aspek di sektor perairan laut Indonesia.
Autonomous Modular Unmanned Surface Vehicle (USV) Hidrooseanografi, merupakan inovasi kapal terbarukan besutan ITS dan RMI. Salah satu fungsinya adalah untuk memetakan kondisi lautan di Indonesia. Keahlian ITS dalam mengembangkan teknologi otomasi elektronik dan navigasi, ditambah dengan kemampuan fabrikasi RMI dalam menciptakan wahana badan kapal, dapat menghasilkan suatu produk inovasi kapal yang canggih ini.
Ketua Pelaksana penelitian dari ITS Dr Rudy Dikairono ST MT menjelaskan bahwa kapal autonomous yang diluncurkannya bersama tim mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tersebut telah dilengkapi dengan sistem perencanaan jalur penginderaan multi-rintangan. “Dilengkapinya laser dan kamera memungkinkan kapal ini untuk mendeteksi objek dan memetakan lingkungan secara real-time,” paparnya.
Dosen Departemen Teknik Elektro tersebut menambahkan, teknologi kapal autonomous itu akan berfokus pada daerah sekitar pantai. Rudy juga mengungkapkan jika daerah pesisir pantai ini lebih sulit dijangkau oleh kapal survei besar karena daerahnya yang cenderung dangkal dan bergelombang. “Hal tersebut yang akan menjadi pasar kita nantinya, kapal yang bisa menjangkau area dangkal seperti area pantai,” jelasnya.
Di samping itu, imbuh Rudy, dengan digandengnya STTAL, produk inovasi ini nantinya dapat digunakan untuk kebutuhan pertahanan dan keamanan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Suprayitno SSi MMT, Kaprodi S-1 Teknik Elektro di STTAL mengungkapkan, “Sistem kerja autonomous dari kapal ini sangat memungkinkan untuk diterapkan pada berbagai macam alat militer pengamanan laut.”
Kapal ini berpotensi untuk dijalankan oleh Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) sebagai satu-satunya instansi TNI AL yang bertugas memberikan data mengenai kondisi perairan di Indonesia. “Dengan fungsinya terkait oseanografi, tentunya alat-alat ini dapat membantu kerja dari Pushidrosal,” ujar lelaki yang kerap disapa Prayit tersebut.
Kapal autonomous ini diharapkan dapat menjadi produk komersial melalui pasar industri RMI dan juga pasar pertahanan STTAL. “Kita sudah banyak melakukan pengembangan teknologi, namun sampai menjadi sebuah produk ini akan terus kita upayakan,” pungkas Rudy yang juga sebagai pembimbing tim robotika Barunastra dan Bayucaraka ITS. (jack)