KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Fraksi Demokrat Jatim Akan Kawal Pembangunan SMK di Kabupaten Magetan

Magetan (MediaKoranNusantara.com) – Masyarakat di Kabupaten Magetan khusnya di Kecamatan Lembeyan mendesak Pemerintah untuk segera merealisasikan pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN), guna mewujudkan pendidikan berkualitas. Dan, kebetulan Kecamatan Lembeyan yang berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo ini belum memiliki SMK Negeri.
Desakan ini disampaikan warga Lembeyan kepada anggota Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim, Hj Sri Bubiati S E, saat menjaring aspirasi masyarakat pada kegiatan Reses I Tahun 2021 di Kabupaten Magetan, Kamis (4/3/2021) sore.

Sebelumnya rencana pembangunan SMK Negeri itu sempat memdapat penolakan dari kepala sekolah swasta yang tergabung dalam musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) karena mengancam keberlangsungan sekolah swasta yang sejak lama ada dan berdiri.

“Saya rasa sekolah swasta tak perlu khawatir berlebihan. Saya yakin meski swasta kalau kualitasnya baik pasti akan dicari masyarakat, ” ujar anggota Komisi E DPRD Jatim dari Fraksi Demokrat ini.

Menurut Sri Subiati rencana pembangunan SMK Negeri di Lembeyan tersebut sudah melalui survei dan dinilai layak. Bahkan, sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJMD) Provinsi Jatim.

“SMK Negeri sangat dibutuhkan di sana. Ini kebutuhan riil masyarakat. Dan kalau sudah masuk RPJMD provinsi itu artinya sudah melalui survei. Jadi tidak ujug-ujug,” tandas dia.

Sebenarnya, lanjut Sri Subiati yang juga ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim, banyak daerah-daerah yang mengajukan pembangunan SMK Negeri, seperti Pacitan, tapi masih belum disetujui.

“Karena itu, Komisi E akan mengawal benar pembangunan SMK Negeri di Lembeyan ,” tandas dia seraya menyampaikan jika Pemprov Jatim memiliki target bahwa perbandingan antara SMA dan SMK itu nantinya 70 persen SMK dan 30 persen SMA.

Berdasarkan kebutuhan masyarakat, selama ini dari hasil evaluasi lulusan SMA itu 63 persen tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan mereka tidak memiliki skill untuk modal kerja. Intinya, lulusan SMA tidak siap kerja.

“Jika toh mereka ingin mau melanjutkan kuliah di perguruan tinggi, kan repot. Lantaran di Magetan ini belum ada perguruan tinggi,” kata Sri Subiati.

Untuk itu, lanjut dia, lebih baik masuk SMK agar memiliki bekal dan keahlian khusus untuk modal bekerja. “Kami tidak menganaktirikan SMA, tapi yang dibutuhkan daerah di sini sementara adalah SMK,” jelasnya.

Seperti diketahui wilayah Magetan Selatan pada Kecamatan Lembeyan, Parang, dan Kecamatan Kawedanan belum ada SMK Negeri. Dia menambahkan, yang jadi fokus
pembahasan di Komisi E DPRD Jatim nanti adalah ingin mengembangkan SMK. Ini lantaran SMA ada di setiap titik. (KN01)

Foto : Anngota DPRD Jatim, Hj Sri Bubiati S E pada kegiatan Reses I Tahun 2021 di Kabupaten Magetan, Kamis (4/3/2021) sore.

Related posts

Gubernur Khofifah Ajak Milenial Manfaatkan Peluang Baru Ekonomi Kreatif Lewat NFT

kornus

Polda Jatim Bentuk Tim Khusus Untuk Selidiki Kasus Kematian Bonek

kornus

Kebakaran di Bima, 22 Rumah Panggung Rata dengan Tanah

redaksi