Surabaya (KN) – Festival Rujak Uleg 2015 agenda rutin tahunan yang hanya ada di Surabaya.Festival Rujak Uleg 2015 dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya Ke- 722 yang di sepanjang Jl Kembang Jepun Surabaya, Minggu (10/5/2015) disaksikan ribuan warga dan turis asing.
Jl Kembang Jepun, kawasan sepanjang 750 meter dan lebar 20 meter yang pada zaman kolonial Belanda menjadi pusat perdagangan ini bak menjelma menjadi lautan manusia. Tanpa memedulikan sengatan panas matahari, ribuan warga datang demi menikmati tarian dan yel-yel peserta Festival Rujag Uleg 2015 plus kostum yang unik dan menarik.
Apalagi, dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun lalu, Festival Rujak Uleg 2015 yang menjadi bagian kemeriahan perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-722 ini lebih ‘banjir peserta’. Ada 1500 peserta yang berasal dari SKPD Pemkot Surabaya, BUMD, perusahaan swasta, media, hingga tamu kehormatan negara sahabat.
Mereka tampil all out dan ekspresif dengan kostum masing-masing. Ada peserta dari bagian Bina Program yang tampil dengan kostum Peterpan dan bajak laut. Ada dari Dinas tenaga Kerja yang mengusung tema “Suempel” (Surabaya Elok Manis Supel) dengan berpakaian ala dokter, juga tukang sulap. Ada pula Bagian Humas Pemkot Surabaya yang tampil dengan kostum burung garuda berwarna-warni plus banner dengan tulisan “Sarang Huleg” (Humas Nguleg).
Walikota Surabaya Tri Rismaharini ketika membuka Festival Rujag Uleg 2015 mengatakan, agenda ini merupakan event rutin tahunan yang digelar Pemkot Surabaya dalam rangka menyambut HJKS. Menurutnya, dari tahun ke tahun, pesertanya semakin meningkat. Sebelum menyampaikan sambutan, walikota perempuan pertama di Kota Surabaya ini berkeliling untuk menemui dan menyapa peserta Festival Rujak Uleg 2015.
“Untuk tahun ini ada peserta dari luar kota seperti Kota Probolinggo dan Samarinda. Juga hadir tamu dari berbagai negara sahabat. Ini merupakan wujud kebersamaan dari pimpinan dan warga Surabaya, juga persahabatan dengan pemimpin luar negeri,” tegas walikota.
Setelah itu, Walikota bersama kepala daerah yang hadir, nguleg bareng diikuti oleh peserta yang sedari awal sudah tidak sabar untuk nguleg. Dan, momen inilah yang paling ditunggu-tunggu oleh penikmat Festival Rujag Uleg yang datang ke Kembang Jepun. Ketika rujak selesai diuleg, warga pun berlomba-lomba untuk ikut mencicipi rujak.
Hasil dari Festival Rujak Uleg 2015, peserta dari Bagian Humas Pemkot Surabaya dinilai oleh tim juri sebagai yang terbaik. Selain dinilai menampilkan kostum dan yel-yel yang atraktif, rujak uleg racikan tim Bagian Humas Pemkot Surabaya juga memiliki cita rasa yang sedap.
Sebelumnya, Asisten I Bidang Pemerintahan Sekkota Surabaya Yayuk Eko Agustin mengatakan, panitia dari tahun ke tahun selalu berupaya meningkatkan kualitas dengan membuat event tahunan ini lebih atraktif. Unsur atraktif masuk dalam salah satu skala penilaian dewan juri. Itulah alasan peserta Festival Rujak Uleg tampil dengan kostum dan penampilan unik.
“Jadi, selain rasa rujaknya enak, peserta juga harus menguleg dengan gaya menghibur,” terang Yayuk Eko.
Pemkot Surabaya berharap Festival Rujak Uleg 2015 ini dimanfaatkan warga sebagai salah satu bentuk upaya pelestarian budaya khas Surabaya. Sebab, rujak uleg atau rujak cingur memang dikenal sebagai kuliner khas Kota Pahlawan. (anto)