Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Pada Februari 2020, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,31 persen dari 103,72 pada Januari 2020 menjadi 104,04 pada Februari 2020.Kepala BPS Jawa Timur, Dadang Hardiwan saat pers rilis mengatakan, dari delapan kota mendorong Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi.
“Inflasi tertinggi di Jember sebesar 0,51 persen diikuti Probolinggo sebesar 0,39 persen, Madiun dan Kediri sebesar 0,38 persen, Surabaya sebesar 0,32 persen, Malang sebesar 0,28 persen, Sumenep sebesar 0,16 persen, dan terendah di Banyuwangi sebesar 0,10 persen,” ujar Dadang kepada awak media, Senin (2/3/2020)
Menurut Dadang, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,03 persen. Disusul kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen, kelompok transportasi sebesar 0,01 persen.
Selain itu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,09 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,65 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,07 persen dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,02 persen. Sementara itu kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.
Sementara tingkat inflasi tahun kalender Februari 2020 sebesar 0,81 persen. (KN05)