KORAN NUSANTARA
ekbis indeks Jatim

Ekspor Kopi Arabika Kuasai Pasar Amerika Hingga 56 Persen

Surabaya (KN) – Kopi Arabika yang diproduksi PT Perkebunan Nusantara (PTPN ) XII terus diincar oleh pasar luar negeri. Dengan kualitas yang sangat bagus, peluang ekspor pun makin meningkat. Misalnya ekspor produk kopi arabika ditujukan ke pasar Amerika kini jumlahnya mencapai 56 persen. Sedangkan pasar besar lain seperti Eropa mencapai 40 persen.

“Produk kopi yang dilepas ke pasar ekspor adalah kopi dalam bentuk biji kopi. Peluang kopi arabika di pasar dunia kini masih terbuka lebar. Kopi Indonesia diperkirakan berlimpah di saat beberapa negara penghasil kopi dunia seperti Brasil, turun produksi,” ungkap Kabag Pemasaran PTPN XII, Trisono Sriwidodo, Kamis (24/5).

Produksi kopi arabika PTPN XII disokong dari produksi kopi di empat perkebunan, Kalisat Jampit, Blawan, Pancur dan Kayumas di kawasan kaki Gunung Ijen. Luasan lahan perkebunan kopi dari empat kebun itu mencapai 5.000 hektare sedangkan produksi kopi kurang lebih 800 kg per hektare.

Untuk penjualan kopi PTPN XII di tahun 2011 untuk jenis arabika mencapai Rp 66,2 miliar dan kopi robusta senilai Rp 72,5 miliar. “Tahun ini, diharapkan melonjak. Kopi arabika Rp 126 miliar dan kopi robusta Rp 81 juta,” tambahnya.

Komoditas kopi Arabika tahun ini memperoleh harga cukup tinggi di pasar internasional, yakni 6 dollar AS per kg. Sehingga untuk produksinya digenjot menjadi 3.081 ton, sesudah pada 2011 terealisasi hanya 1.000 ton.

Selama ini, pasar utama kopi Arabika PTPN XII adalah AS dan Eropa, dimana terdapat sejumlah pembeli rutin tahunan yakni Holland Coffee BV, Interamerican GmbH, Interamerican Inc, List & Beisler GmbH, Blaser Trading AG, Bevile International PTE Ltd, Amcafe Inc, Nespreso. Sedangkan kopi robusta ditargetkan naik menjadi 4.100 ton sesudah tahun lalu panen hanya 1.800 ton.

Dari data Dinas Perkebunan Jatim, pengembangan kopi arabika di Jatim telah diupayakan di empat daerah, yakni Malang, Probolinggo, Situbondo, dan Bondowoso yang pembiayaannya melalui APBD Jatim 2011. Di Malang, Disbun Jatim menanam bibit sebanyak 15 ribu batang di lahan seluias 15 hektar melalui program pengembangan sistem kebersamaan ekonomi (SKE) usaha perkebunan.

Untuk pengembangan di Probolinggo dan Situbondo masing-masing mendapatkan bibit kopi arabika sebanyak 25 ribu untuk ditanam di 25 hektar lahan. Pemberian bantuan pengembangan itu diberikan melalui program kemitraan masyarakat petani dan pemilik modal serta pendampingan CSR.

Sedangkan pengembangan di Bondowoso menjadi wilayah dengan potensi terluas, yakni di lahan 35 hektar yang ditanami 35 ribu bibit melalui program Primatani (pengembangan rintisan pemasyarakatan inovasi teknologi pertanian). (red)

Related posts

Nusron Wahid Pimpin GP Ansor 2011-2015

kornus

Panglima TNI Terima Penghargaan dari FPCI

kornus

KPU dan Kemenkumham Sinergi Jalankan tugas Pemilu 2024