Surabaya (mediakorannusantara.com) – Sebagai bentuk apresiasi terhadap keseriusan dalam mendukung produksi vaksin Covid-19 karya anak bangsa, Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara khusus mendapat penghargaan dari Universitas Airlangga Surabaya.
Penghargaan berupa piagam tersebut diserahkan Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Jatim Dr. Erwin Ashta Triyono pada acara Silaturahmi dan Apresiasi Atas Kontribusi Mitra Rumah Sakit Site Pengembang Vaksin Merah Putih (Inavac) di Hotel Bumi Surabaya, Jumat (3/2/2023) sore.
Penghargaan tersebut diberikan kepada Pemprov Jatim sebagai bentuk apresiasi atas dukungan terhadap pelaksanaan uji klinis fase 1,2,3 dan booster heterologous dewasa Vaksin Merah Putih (INAVAC) yang selama tahun 2022 lalu dilaksanakan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Tidak sendiri, penghargaan dari Rektor UNAIR juga diberikan kepada daerah dan RS lain yang dinilai telah memberikan dukungan penuh selama masa uji fase klinis vaksin Inavac, yaitu Kota Malang, Kab. Jember RSUD, RS. Dr. Soetomo Surabaya, RS UNAIR Surabaya, RSUD Syaiful Anwar Malang, RS Paru Jember dan RS Soebandi Jember.
Atas penghargaan yang diberikan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, rasa syukur sekaligus menyebutnya sebagai momen reminder terhadap perjuangan para nakes dan peneliti pada saat itu.
“Alhamdulillah kita mendapat apresiasi khusus dari Rektor Universitas Airlangga Prof. Moh. Nasih atas kontribusi kita dalam mendukung uji klinis fase 1, 2 dan 3 vaksin merah putih (Inavac). Tentu ini hasil perjuangan dan keseriusan dari seluruh tim nakes dan peneliti yang ada di UNAIR dan elemen strategis di Provinsi Jatim,” ungkap Gubernur Khofifah.
“Ini semacam Reminder atau pengingat kita semua bagaimana perjuangan dari mulai pertama kali diperkenalkan, uji klinis hingga diterbitkan surat izin Edar,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Vaksin Inavac sendiri merupakan vaksin Covid-19 dengan platform inactivated virus yang dikembangkan oleh peneliti di Universitas Airlangga dan diproduksi serta didaftarkan oleh PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
Untuk itu, Gubernur Khofifah menyatakan bahwa PR nya belum selesai sampai ijin edar saja. Masih diperlukan upaya bersama agar vaksin anak bangsa ini bisa terserap sempurna baik di Jatim maupun berkontribusi bagi nasional dan internasional.
“Kita butuh support dari semua pihak untuk bisa memaksimalkan penggunaan vaksin inavac ini khususnya di Jatim. Harapannya keberadaan vaksin ini bisa diserap maksimal untuk memenuhi kebutuhan vaksin tidak hanya di Jatim tapi juga nasional bahkan internasional,” tutupnya.
Sementara itu, Rektor Unair Prof. Dr. M. Nasih menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang sudah ikut andil dalam penyuksesan vaksin karya anak bangsa ini.
“Kami sungguh sangat berterima kasih atas ikhtiar atas perjuangan yang menurut saya tidak kalah dengan perjuangan di tahun 1945 lalu,” ungkap Prof. Nasih.
Keberhasilan ini juga disebutnya tidak lain karena kebesaran hati para peneliti termasuk para subjek yang menjadi volunteer dalam fase uji klinis 1, 2 dan 3.
“Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan bapak ibu, dalam mewujudkan karya anak bangsa yang sungguh monumental,” pungkasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan aspek imunogenisitas, Vaksin Inavac dapat meningkatkan respons imun humoral dengan nilai Geometric Mean Fold Ratio (GMFR) sebesar 3,65 (studi klinik fase I), 1,18 (studi klinik fase II) dan 1,2 (studi klinik fase III) pada 28 hari setelah injeksi dosis kedua. (KN01)