Jember (mediakorannusantara.com) – Dukungan masyarakat Jember agar Muhammad Fawait bersedia maju dalam Pilbup Jember benar-benar mengharukan. Pedagang hewan ternak di Jember sampai rela urunan menyumbang 10 ekor kambing agar Presiden Laskar Solawat Nusantara (LSN) itu mau jadi calon bupati.
Peristiwa ini spontan terjadi saat Gus Fawait blusukan mendengar aspirasi langsung warga Jember, terkait golden ticket yang didapatnya dari DPD Partai Gerindra Jatim. Gus Fawait tidak akan maju jika memang tidak dikehendaki warga Jember.
Ketua Komunitas Pedagang Sapi dan Kambing Kecamatan Mayang Jember, Munasip menyatakan pihaknya memang urunan kambing untuk modal Gus Fawait di Pilbup Jember.
Munasip tulus meminta kepada Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto agar merekomendasikan Gus Fawait menjadi Cabup Jember.
“Kami memohon dengan sangat kepada Pak Prabowo Subianto dan Partai Gerindra agar merekomendasikan kepada Gus Fawait untuk maju di Pilkada Jember. Kami siap memberikan dukungan penuh dan berjuang bersama memenangkan Gus Fawait,” jelas, Munasip, Jumat (22/3/2024).
Munasip mengatakan sudah saatnya di Jember dipimpin anak muda yang memiliki pemikiran luas untuk memajukan kabupaten Jember demi mewujudkan masyarakat sejahtera.
“Di Jember kesejahteraan masyarakat terutama kemiskinan belum merata. Oleh sebab itu, kami yakin dibawah kepemimpinan gus Fawait dengan pemikirannya yang luas mampu membawa masyarakat Jember terentas dari kemiskinan,” sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Gus Fawait mengaku sangat terharu dan terkejut. Pasalnya, jika biasa blusukan biasanya dimintai sumbangan, namun kali ini dirinya malah disumbang.
“Saya merinding dan terharu atas dukungan tersebut. Masyarakat desa rela menyumbangkan kambingnya untuk perjuangan saya nantinya di Pilbup Jember. Ini pertama kali bagi saya terjun sampai disumbang oleh masyarakat biasa,” ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur tersebut.
Atas temuan di masyarakat tersebut, Gus Fawait akan melaporkannya kepada partai. Ia juga akan terus berkeliling untuk menyerap aspirasi masyarakat Jember.
“Dukungan pedagang sapi dan kambing itu semua semua karena cinta, the power of love,” tandas alumnus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini. (KN01)