KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

DPW PKB Jatim Donasikan Rp50 Juta untuk Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Banyaknya anak bangsa yang ditinggal orang tuanya karena menjadi korban Covid-19, menggugah empati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Karenanya, pengurus PKB se-Indonesia melakukan aksi sosial serentak peduli Anak Yatim Piatu.

Aksi sosial ini, salah satunya dilakukan oleh pengurus DPW PKB Jawa Timur dengan bersinergi bersama NU Care – Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.

“Ini kita lalukan rutin. Karena PWNU memiliki agenda yang sama, maka kita bersinergi. Maka bantuan Covid-19 anak yatim ini kita tasarufkan melalui (Laziznu) PWNU Jatim,” kata Sekretaris DPW PKB Jatim, Anik Maslachah, usai menyerahkan donasi untuk anak yatim melalui NU Care-Laziznu PWNU Jatim di Kantor DPW PKB, Kamis (19/8/2021) siang.

Untuk tahap awal, Anik menyebut, pihaknya mendonasikan Rp50 juta untuk anak yatim se-Jawa Timur melalui Laziznu. Donasi tersebut, merupakan hasil iuran dari seluruh anggota Fraksi PKB DPRD Jatim Jatim.

“Hari ini pas 10 Muharram, Hari Anak Yatim. Sebagai start-nya kita berikan bantuan Rp50 juta. Peruntukannya adalah untuk anak yatim se-Jawa Timur. Itu semua dari iuran anggota Fraksi PKB Jatim,” ujarnya.

Pada prinsipnya, Anik menyatakan, anggota Fraksi PKB DPRD Jatim siap menjadi orang tua asuh bagi anak yatim piatu yang ditinggal orang tuanya karena Covid-19. “Jadi anggota Fraksi PKB Jatim siap menjadi orang tua asuh melalui Laziznu Jatim,” imbuhnya.

Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim, Fauzan Fuadi mengungkapkan, Dinas Sosial Jatim mencatat ada kurang lebih 6.900 jumlah anak yatim dan yatim piatu yang perlu mendapatkan perhatian dan kepedulian dari semua pihak. Karenanya, pihaknya berinisiatif melakukan aksi sosial tersebut.

“Kami berharap mudah-mudahan ini menjadi stimulan, menjadi kegiatan awal, yang kemudian minimal ditindaklanjuti internal keluarga besar PKB di Jawa Timur,” ujarnya.

Fauzan Fuadi berharap, aksi sosial ini dapat lebih luas menjangkau anak yatim piatu yang ada di Jatim. “Supaya lebih besar jangkauan atau manfaat yang bisa dirasakan 6.900 jumlah anak yatim yang ada,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua NU Care-Lazisnu Jawa Timur, Ahmad Afif Amrullah menambahkan, program ini sebenarnya menjadi tanggung jawab pemerintah sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam menangani orang atau anak terlantar.

“Tetapi kami dari PWNU Jawa Timur mensupport ikhtiar itu dengan melakukan pendataan sekaligus nanti akan melakukan asesmen dan memberikan bantuan. Fokus kami adalah di bidang pendidikan, sosial dalam arti ebutuhan sehari-hari,” kata Afif.

Di samping itu, pihaknya juga mengaku telah berkoordinasi dengan beberapa pondok pesantren (ponpen). Pada prinsipnya, ponpes menyatakan kesiapannya menerima dan memberi beasiswa kepada anak yatim piatu korban Covid-19.

“Beberapa pendidikan maarif NU baik itu tingkat SD, SMP maupun SMA yang juga sudah siap. Lalu, panti asuhan di bawah koordinasi muslimat NU juga ada sekitar 18 yang mengirimkan surat pernyataan bersedia untuk menerima anak-anak yatim korban Covid-19,” tandasnya. (KN01)

Related posts

Antarkan Jawa Timur Bebas Korupsi, Gubernur Khofifah Raih Anugerah Pemimpin Perubahan dari KemenPAN RB

kornus

Pastikan Kesiapan FKK, ITS Resmikan Laboratorium Anatomi

kornus

Provinsi Bebas Desa Tertinggal, Pemprov Jatim Raih Penghargaan Percepatan Pembangunan Desa 2021 dari Kemendes PDTT

kornus