Surabaya (KN) – Komisi D DPRD Jawa Timur mendesak Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemkot Surabaya untuk membangun jalan alternatif guna mengurai kemacetan yang akan ditimbulkan, seiring dengan rencana segara dioperasikannya Pelabuhan Teluk Lamong pada tahun 2014 mendatang.Anggota Komisi D, Amirin Sudjono di DPRD Jatim, Jumat (20/12/2013) mengatakan, pembangunan pelabuhan Teluk Lamong Surabaya harusnya sejalan dengan pengembangan jalan akses menuju pelabuhan tersebut.
Jika tidak, maka problem kemacetan akan semakin parah, khususnya di kawasan sekitar pelabuhan. “Sekarang ini mulai pintu Tol Roomokalisasi hingga pelabuhan Perak Surabaya mau masuk pintu Tol Dupak padatnya sudah sangat luar biasa. Kalau ditambah Pelabuhan Teluk Lamong beroperasi sudah pasti kemacetan tak akan bisa dihindarkan, karena volume kendaraan dengan ruas jalan sudah tak sebanding,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah mulai merencanakan pembangunan ruas tol baru menuju pelabuhan Teluk Lamong sebagai antisipasi timbulnya kemacetan lalu lintas yang bisa menghambat laju distribusi barang di Jatim.
“Kalau perlu wacana Tol Tengah Kota sebaiknya dialihkan ke Tol Pelabuhan. Sebab jika kendaraan barang memiliki jalur tersendiri, otomatis arus kendaraan dalam kota akan sedikit longgar,” tegas politisi asal Madura.
Amirin juga mengusulkan sebaiknya tol pelabuhan dibangun di kawasan pesisir pantai agar tidak membutuhkan pembebasan lahan yang memakan waktu cukup lama. “Itu bisa meniru tol di Tanjung Benoa Bali,” ungkapnya.
Ia mengatakan, itu bisa sejalan pengembangan doubel trek Jakarta-Surabaya dan semakin baik karena arus barang tidak hanya mengandalkan satu moda transportasi darat. “Semakin banyak moda transportasi itu semakin baik sebab kalau hanya mengandalkan satu moda, pasti kemacetan lalu lintas sulit dihindari,” ujarnya. (rif)