Surabaya (KN) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur sepakat akan melakukan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dalam APBD 2015 dilaksanakan pada Agustus ini. Pembahasan KUA PPAS dilakukan saat ini agar anggota dewan baru tinggal melaksanakannya saja.Anggota DPRD Jatim, Achmad Iskandar di DPRD Jatim, Senin (4/8/2014) mengatakan, sesuai kebiasaan tahun-tahun sebelumnya jika KUA PPAS dibahas pada September berikut APBD. Selanjutnya November tinggal pengesahannya. Dengan begitu ketika pergantian tahun tepatnya pada Januari 2015, DPRD berikut Pemprov Jatim sudah siap melaksanakannya, dan itu sudah sesuai dengan aturan yang ada dan arahan dari BPK.
“Karena akhir Agustus ini ada pelantikan bagi Anggota DPRD Jatim yang baru maka disepakati untuk KUA PPAS APBD Jatim 2015 dibahas pada awal Agustus. Selanjutnya diusahakan pada November APBD 2015 nanti sudah disahkan oleh Anggota DPRD Jatim periode 2014-2019,” tegasnya.
Achmad Iskandar menjelaskan, jika KUA PPAS dibahas pada bulan September oleh anggota dewan yang baru dipastikan akan molor dan pengesahan APBD 2015 tidak akan tepat waktu. Ini karena mereka disibukan dengan penyusunan fraksi dan komisi, termasuk komposisi pada jabatan ketua komisi.
Dengan begitu, waktu mereka akan disita oleh sejumlah pembentukan alat kelengkapan dewan termasuk Badan Kehormatan (BK), Badan Legislasi (Banleg) dan Badan Musyawarah (Banmus).
Sementara itu, Anggota DPRD Jatim dari Partai Gerindra, Fauzi Faried mengatakan sesuai kebiasaan KUA PPAS dibahas pada akhir Agustus sampai September. Namun untuk kali ini agak berbeda, karena ada sejumlah pertimbangan maka diputuskan pembahasan KUA PPAS APBD 2015 dibahas oleh dewan yang lama.
Sementara dewan yang baru tinggal melanjutkan untuk membahas APBD 2015 sekaligus pengesahannya.
“Memang untuk kali ini ada perbedaan. Karena tidak ingin pengesahan APBD 2015 molor, maka Pemprov Jatim mengusulkan akan pembahasan KUA PPAS APBD 2015 dilakukan oleh dewan yang lama. Apalagi tidak semua anggota dewan yang baru mengetahui secara detail soal anggaran,” katanya. (rif)