Surabaya (mediakorannusantara.com) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur, menggelar Seminar Perempuan di Kota Surabaya, Sabtu (24/12/2022). Seminar bertajuk “Refleksi Kongres Perempuan dalam Implementasi Jaman” diselenggarakan secara khusus untuk menyambut Hari Ibu Tahun 2022.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari mengatakan, seminar ini sebagai bagian dari sharing dan exposure pengalaman para kader perempuan partai baik di tingkat legislatif maupun eksekutif.
“Di dalam Hari Ibu ini, kami lakukan dengan cara seperti ini, meng-eksposure mereka (kader partai) bagi yang sudah pernah menjabat dan sekarang yang sedang menjabat agar menjadi inspirasi bagi yang lain,” kata Sri Untari usai kegiatan.
Sri Untari menyatakan, DPD PDI Perjuangan Jatim melakukan sejumlah upaya untuk menggeber peran perempuan di dalam struktur partai. Ini dilakukan agar mereka betul-betul memahami tugas pokok dan fungsinya sebagai kader partai. “Dimana mereka bagian dari pada penjaga partai, pilar partai, untuk kami bergerak di masyarakat,” ujar dia.
Bagi para ibu-ibu yang berada di struktur PD-P, Sri Untari menyebut bahwa mereka mempunyai tugas untuk menyampaikan cita-cita PDI-P kepada masyarakat. Kemudian, menyampaikan bagaimana PDI-P memberikan afirmasi kepada perempuan untuk mereka sehat, terdidik, bekerja dan pada masa tua terlindungi.
“Pada ketika mereka di masa-masa muda untuk menikah, mereka juga harus diberikan pengetahuan agar ketika hamil tidak ada stunting. Karena ternyata stunting angkanya tinggi di Indonesia masih 23 persen,” sebut dia.
Maka demikian, Ketua Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur itu menegaskan, pihaknya akan terus memberdayakan perempuan di tubuh partai berlambang moncong putih ini untuk bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
“Bahwa berpartai tidak hanya mengurusi suara. Tapi bagaimana membantu masyarakat. Bicara stunting, bicara pemberdayaan ekonomi, bicara soal lansia, soal bagaimana anak-anak muda dan sebagainya,” jelas Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim ini.
Karenanya, pada Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 mendatang, pihaknya menargetkan 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen. Sedangkan di DPRD Jatim sendiri, keterwakilan perempuan dari PDI-P masih sekitar 15 persen.
“Kami berharap bisa minimal 30 persen, sekarang ini kan belum. Sekarang ini dari 27 (kursi) baru (terisi) 8 orang (perempuan). Berarti baru sekitar 15 persen, kami ingin tingkatkan menjadi 30 persen,” kata dia optimis.
“Sehingga kita dorong bacaleg-bacaleg (Bakal Calon Legislatif) perempuan ini untuk mereka punya pengetahuan, mereka punya keterampilan dan memberikan keyakinan kepada masyarakat memilih kami (PDIP) adalah pilihan yang tepat, untuk bisa ke depan ikut membuat daerahnya masing-masing,” lanjut dia.
Apalagi, Sri Untari menyebut, di dalam Undang-undang (UU) No 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu, telah diatur agar komposisi penyelenggara Pemilu memperhatikan keterwakilan perempuan minimal 30 persen.
“Di dalam UU Pemilu dan kemudian di KPU (Komisi Pemilihan Umum) itu sebenarnya adalah upaya mewujudkan demokrasi Indonesia yang setara antara laki-laki dan perempuan,” terangnya.
Oleh sebabnya, di momen Hari Ibu ini, Sri Untari berharap kepada para ibu, anak-anak remaja maupun lansia perempuan agar dapat mengisi ruang-ruang kehidupan di Indonesia. Bagaimana anak-anak remaja memahami masa tugas perkembangannya, sedangkan para lansia dan anak-anak disehatkan. Sehingga diharapkan ke depan Indonesia punya generasi yang sehat.
“Kalau Indonesia punya generasi yang sehat, maka ke depan bisa menjadikan tonggak bagi pembangunan bangsa. Maka tagline dari negara kita bahwa perempuan berdaya, Indonesia maju. Itu menjadi bagian daripada upaya kami PDI Perjuangan untuk bersama negara membangun dan memakmurkan perempuan Indonesia,” tandasnya. (KN01)