KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Disperindag Jatim Lakukan Misi Dagang 2020 Secara Virtual

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur melaksanakan program misi dagang tahun 2020 dengan 50-52 pelaku usaha provinsi mitra, yakni Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Provinsi Maluku Utara. Misi dagang 2020 bertema “ Mendorong Peningkatan Perdagangan Antarpulau di Era Adaptasi Kebiasaan Baru” ini dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom dari kantor Disperindag Jawa Timur, Kamis (16/7/2020).Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Drajat Irawan, saat membuka kegiatan Misi Dagang mengatakan, meski dilakukan secara virtual diharapkan misi dagang ini bisa membantu membangun jejaring antara pedagang-pedagang dari Jawa Timur dan dari provinsi mitra. Diharapkan melalui acara ini bisa berbagi tentang aktivitas perdagangan dan menginformasikan keberadaan kantor perwakilan dagang Jatim di 26 provinsi, berikut sistem informasi data-data perdagangan yang sebaiknya dimanfaatkan.

“Misi dagang antarpulai lewat online ini diharapkan lebih baik dari sebelumnya. Dalam misi dagang sebelumnya, Disperindag Jatim bisa mendapatkan transaksi Rp 58 miliar. Maka seharusnya transaksi hari ini lebih bagus lagi,” ujar Kadisperindag Jatim Drajat Irawan.

Menurutnya, misi dagang antarpulai yang dilakukan Jatim dari mulai 2016 sampai dengan tahun 2020 telah mengumpulkan transaksi sebesar Rp 14 triliun.

Drajat menjelaskan, melalui misi dagang akan muncul tempat bisnis dan promosi antara Jatim dengan provinsi mitra. Dengan begitu melalui perdagangan ini harga –harga akan terkendali, pasar rakyat bisa tumbuh karena komoditinya lancar berkat penguatan pasar dalam negeri serta gerakan belanja barang buatan Indonesia.
“Pada akhirnya misi dagang menjadi pilihan. Tetapi jangan lupa kegiatan ini tetap mengacu pada Surat Edaran Menteri perdaganagn No 12/2020 tetang pemulihan ekonomi perdagangan tetapi tetap sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19,” katanya.

Drajat Irawan juga mengatakan bahwa pada triwulan I – 2020 menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi nasional dan juga diprovinsi lainnya mengalami penurunan. Seperti di Jawa Timur pertumbuhan ekonomi turun dari 5,54 persen menjadi 3,04 persen.

“Artinya pertumbuhan ekonomi kita ini dibangun dari industri dan perdagangan. Sektor industrinya 30 persen, perdagangan 18 persen. Kemudian kita akan bersama-sama menumbuhkan kembali ekonomi yang turun hampir 2,5 persen, perdagangan dan industri dari 6,8 persen menjadi 3,8 persen,” terangnya.

Menurut Drajat, sektor industri tidak lepas dari perdagangan, industri Jatim yang semula tumbuh 6,8 persen pada triwulan I – 2020 turun menjadi 3,87 persen. Penurunan ini mengindikasikan juga untuk terus didorong. Kemudian dari sisi perdagangan juga turun dari 6,04 persen menjadi 2,82 persen. “Artinya neraca perdagangan kita ini berarti telah terjadi hambatan karena adanya pembatasan-pembatasan,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, bisa jadi komoditi-komoditi untuk perdagangan antarapulau maupun antar negara ini bahan bakunya terlambat, sehingga melalui misi dagang ini meski tidak harus offline, bisa mendorong neraca Jatim kembali lancar. (KN05)

Related posts

Korpri Rentan Kepentingan Politik

kornus

Peringatan Harganas 2022, Gubernur Khofifah : Harus Dijadikan Motor Percepatan Pencegahan Stunting

kornus

Transaksi di Pusat Perbelanjaan Surabaya Kembali Normal

kornus