Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur menggelar forum kolaborasi sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Forum ini bertujuan agar ada sinergi dalam implementasi SPBE antar instansi pusat dan daerah.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jatim, Benny Sampirwanto, saat membuka acara di Hotel Aston Sidoarjo, Selasa (1/3/2022) menyampaikan, kolaborasi ini dinilai sangat penting karena SPBE merupakan sarana utama untuk menjawab tuntutan layanan masyarakat.
“Kita tahu masyarakat dalam meminta layanan harus yang efektif, efisien, dan cepat, maka solusinya yaitu dengan SPBE. Selain itu masyarakat juga meminta pelayanan yang transparan, dan akuntabel, semua ini ya SPBE yang bisa menjawab,” katanya.
Dikatakannya, dengan forum ini diharapkan bisa memberikan dukungan terhadap pelaksanaan SPBE di Jatim. Begitupun informasi yang disampaikan narasumber akan lebih memahamkan mengani SPBE yang menjadikan masyarakat puas terhadap layanan pemerintah.
“Selain itu, forum ini penting karena kita akan bisa melihat tingkat kematangan SPBE kita, yang mewujudkan apabila nilainya tinggi berarti tingkat kematangan kita tinggi, dan sebaliknya, apabila nilai SPBE kita rendah maka layanan tingkat kematangan kita juga rendah,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, SPBE juga menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) pemerintah daerah. Oleh karena itu forum ini hendaknya dioptimalkan, sehingga menemukan solusi-solusi dari permasalahan yang dihadapi selama ini.
Menurutnya, pengukuran kematangan SPBE ditinjau dari kapabilitas proses dan fungsi. Kapabilitas proses bisa dilihat mulai dari rintisan-rintisan yang dibuat, mulai dari tata kelolanya, bagaimana standarisasi, dan integrasinya. Oleh karena itu salah satu yang menjadi panduan supaya SPBE berhasil, yakni mengacu pada surat edaran gubernur yang berisi bahwa jajaran provinsi berkoordinasi dengan Dinas Kominfo Provinsi Jatim, sedangkan untuk OPD kabupaten kota juga harus berkolaborasi dengan Dinas Kominfo kabupaten/kota.
“Sementara tingkat kematangan SPBE ditinjau dari fungsinya, apakah masih satu arah atau dua arah, apakah sudah ada transaksi yaitu pertukaran informasi dan layanan, kemudian apakah sudah ada kolaborasi yaitu integrasi dengan layanan SPBE lain, dan apakah sudah dilakukan optimalisasi yaitu layanan SPBE yang beradaptasi dengan kebutuhan lingkungan,” terangnya.
Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Dinas Kominfo Prov Jatim, Ahmad Fadhil Chusni, mengatakan, kolaborasi SPBE ini juga untuk meningkatkan indeks SPBE Jatim dan kabupaten kota se-Jatim. Hal ini guna mewujudkan sinergi pelaksana SPBE di Jatim khususnya Pemprov Jatim dan kabupaten/kota se-Jatim.
Adapun forum ini diikuti 110 peserta diskusi, yang merupakan Kepala Dinas Kominfo kabupaten/kota se-Jatim dan pejabat struktural yang membidangi SPBE dan evaluator internal SPBE Pemprov Jatim.
Selaku narasumber yakni dari Nadan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan materi Audit TIK, Kemenpan RB RI dengan materi Hasil Evaluasi SPBE tahun 2021, narasumber dari Evaluator Eksternal SPBE dengan materi Manajemen SPBE, Kadis Kominfo Kab Banyuwangi dengan materi Succes Store SPBE. (KN04)