KORAN NUSANTARA
indeks Surabaya

Diluruk Kader PKB, Ketua BK DPRD Surabaya Ketakutan

Surabaya (KN) – Ketua Badan Kehormatan (BK DPRD Surabaya tampanya benar-benar ketakutan. Hingga usai rapat paripurna di DPRD Surabaya, Selasa (10/4), suasana di kantor dewan itu sangat mencekam karena puluhan kader, pengurus PAC dan DPC PKB Surabaya menyanggong Ketua BK Agus Santoso.Petugas Kepolisian pun tampak siaga, baik yang berpakaian preman maupun yang berpakaian seragam lengkap. Kader dan pengurus PKB itu berniat menyanggong  Agus Santoso atas ulahnya yang dianggap melecehkan PKB.

Selain petugas Kepolisian, di gedung dewan tampak puluhan kader dan simpatisan PKB disebar di setiap sudut atau pintu keluar-masuk menuju ruang paripurna yang berada di lantai III DPRD Surabaya. Di setiap lantai juga terlihat kader dan simpatisan PKB yang bersiaga sejak siang sampai selesainya rapat paripurna.

Usai paripurna, rupanya kader dan simpatisan PKB banyak yang kecele. Sebab, Agus Santoso berganti pakaian dan dikawal belasan petugas kepolisian berpakaian lengkap. Saat dikawal petugas Kepolisian Agus Santoso tampak benar-benar ketakutan.

Agus langsung dimasukan ke dalam sedan patroli Pengamanan Obyek Vital Polrestabes Surabaya. Kendaraan ptroli yang membawa Ketua BK itu langsung melaju meninggalkan Gedung DPRD Surabaya di Jl Yos Sudarso Surabaya.

Kader dan simpatisan PKB pun kesal karena merasa kecolongan. Mereka yang masih setia dengan Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf, tetap tak mau menghentikan niatnya untuk melabrak Agus Santoso agar tetap meminta maaf kepada PKB.

Bahkan sore itu, karena merasa kecolongan, kader dan simpatisan PKB itu berniat mendatangi rumah Agus Santoso di kawasan Rungkut, Surabaya. “Kita masih melakukan rapat koordinasi. Kita siap mendatangi rumah Agus,” ungkap Wakil Sekretaris DPC PKB Asmuni Guntoro.

Beberapa jam sebelumnya, Rapat Badan Musyawarah (Bamus) di DPRD Surabaya sempat terhenti dengan aksi protes kader dan simpatisan PKB Surabaya. Mereka tetap tak terima dengan pernyataan Ketua Badan Kehormatan (BK) Agus Santoso yang terkesan ada sentimen pribadi atas kasus yang menimpa Wakil Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rouf.

Agus selama ini dianggap terlalu memojokan Musyafak Rouf dan terkait putusan eksekusi Musyafak yang tersandung kasus gratifikasi senilai Rp720 juta. Agus bahkan dianggap telah mendahului langkah partai lain, sebab di PKB masalah Musyafak memang tak pernah dibahas.

Bahkan ada temuan jika Agus telah mengajukan surat kepada Ketua DPRD Surabaya pada 14 Nopember 2011 bernomor 23/XI/BK/2011 atas nama BK. Surat dengan perihal permohonan salinan putusan perkara nomor 1461K/PID.SUS/2010 mengisyaratkan jika inisiatif pribadinya itu atas desakan elemen dan masyarakat Surabaya serta pimpinan dan anggota DPRD Surabaya.

Surat itu juga bertujuan meminta kepada Panitera Muda Pidana Khusus untuk bisa mendapat salinan putusan perkara atas status hukum Musyafak. Dalam surat itu, Agus atas nama BK membuat tembusan ke Ketua Muda Militer (Hakim P3 Imron Anwari) dan Kepaniteraan.

Selanjutnya, surat itu pun ditanggapi Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana yang membuat surat ke Panitera Muda Pidaha Khusus Soenaryo dengan nomor 172/1548/436.5/2011 dengan perihal permohonan salinan putusan.

Menurut beberapa pihak, surat itu tidak tepat. Seharusnya yang berhak meminta salinan putusan itu adalah PKB, bukan lembaga DPRD. Sebab, dalam kasus itu menyangkut perorangan bukan seluruh anggota dewan. Surat ini pula yang ditentang kader dan simpatisan PKB.

Kebetulan saat itu, Banmus sedang menggelar rapat. Belakangan atas permintaan kader PKB, terjadilah pertemuan antara kader PKB, Fraksi PKB dan Agus Santoso selaku BK serta Wishnu Wardhana. Dalam pertemuan tertutup yang hanya berlangsung singkat, diduga terjadi kebuntuan. Tiba-tiba Agus Santoso bergegas keluar ruangan seraya diteriaki kader PKB. Agus dihujat karena tingkah dan ulahnya.

Kader dan simpatisan PKB menghendaki, Ketua BK Agus Santoso meminta maaf kepada fraksi dan Musyafak Rouf secara terbuka. Namun desakan agar Agus meminta maaf itu tak dilakukan.

Sementara, sebelum ada kejadian itu, Ketua Fraksi PKB KH Muhammad Naim Ridwan didampingi anggotanya Masduki Toha sempat bertemu wartawan diruang Fraksi PKB. Dalam releasenya, Fraksi menyampaikan tuntutan kader dan simpatisan PKB agar Agus Santoso meminta maaf kepada kader PKB (PAC dan DPC), ke Fraksi dan ke Musyafak Rouf. (anto)

Related posts

Ratusan Mahasiswa PMII Gelar Aksi Demo di Gedung DPRD Jatim

kornus

46 Personel TNI Polri Razia Gabungan di Papua

kornus

Hari Kedua Pembatasan BBM Besubsidi, Jatim Baru Terima 1000 Stiker Dari Pemerintah Pusat

kornus