KORAN NUSANTARA
Headline indeks Surabaya

Diduga Ada Ketidakberesan, DPRD Surabaya Bakal Audit Keuangan PDAM Surabaya

Kantor PDAM SurabayaSurabaya (KN) – Komisi B DPRD Surabaya berencana menggelar rapat kerja dengan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya di kantor BUMD milik Pemkot Surabaya tersebut. Sebelumnya, komisi ini juga akan mengundang hearing perusahaan plat merah tersebut.Rencana menggelar rapat kerja di kantor PDAM itu guna mendapatkan keterangan dan dokumen secara lengkap. Diakui Ketua Komisi B Mazlan Mansyur, rencana rapat kerja itu akan diwujudkan pekan depan.

Selama ini, jika hearing di DPRD Surabaya, PDAM yang dipersoalkan oleh komisi yang membidangi masalah ekonomi ini selalu berkelit dan jika dokumen yang diperlukan tertinggal. Namun dengan rapat kerja di kantor PDAM itu, tidak ada lagi alasan tanpa dokumen pendukung.

Rencana ini dilakukan dewan karena pihaknya mendengar masalah menurunnya keuangan PDAM tahun ini. Hal itu yang perlu diketahui sejauh mana penurunannya dan apa yang menjadi penyebabnya. “Kita akan cari tahu kinerjanya, kenapa sampai menurun,” kata Mazlan.

Politisi asal PKB ini juga menjelaskan bahwa dalam agenda rapat kerja deengan PDAM akan dilakukan pembahasan banyak hal, termasuk audit keuangan karena ditengarai banyak penggunaan anggaran yang semaunya sendiri.

“Terkait banyak hal, mulai dari audit hingga progress kinerja, karena kami mendapatkan kabar jika omzetnya menurun, untuk itu kami perlu mengetahui, sejauh mana penurunan itu dan penyebabnya apa,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Achmad Zakaria anggota Komisi B DPRD Surabaya, yang mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung langkah Mazlan Mansyur. “Sepanjang itu menyangkut kemaslahatan dan kepentingan masyarakat, sebagai anggota akan menudukung langkah ketua, dan seharusnya memang begitu,” terang politisi asal PKS ini.

Achmad Zakaria mengatakan, pihaknya juga akan menyoroti secara detil terkait pekerjaan reservoir yang saat ini sedang marak diberitakan oleh berbagai media. “Secara khusus saya akan mencermati soal spesifikasinya, salah satu contoh terkait pengadaan reservoir yang katanya di impor dari China itu, apakah sudah sesuai apa tidak, karena menurut saya produk China itu rata-rata kualitasnya rendah, kenapa bisa masuk, atau jangan-jangan memang spesifikasinya yang terlalu longgar,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Pembangunan reservoir atau tempat cadangan penyimpanan air untuk pelayanan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya yang dikerjakan kontraktor PT Bukidalam Barisan, akhir bermuara ke rapat dengar pendapat di Komisi C DPRD Surabaya.

Karena perwakilan PT Bukidalam Barisasni Yoyok merasa keberatan atas keputusan pimpinan proyek (pimpro) yang telah memutus kontrak secara sepihak karena progresnya dinilai tidak sesuai harapan dan pekerjaan melebihi batas waktu yang telah ditentukan kedua belah pihak.

Penilaian dari pihak PDAM dan konsultan pengawas per tanggal 9 Agustus 2016, progres pekerjaannya dinilai 35,094 persen terhadap kontrak. Tetapi PT Bukidalam Barisasni merasa yakin jika progress pekerjaannya sudah mencapai 83,53 persen.

Persoalan yang lain adalah, proses lelang jasa borong tahun 2016 di lingkungan PDAM Surya Sembada senilai Rp 2,8 Miliar, diduga juga bermasalah. Pasalnya proses lelang jaringan pipa di wilayah Laguna Virgin Gorda Casa Tobago Surabaya ini disinyalir ada permainan.

Sebab tanpa melalui proses lelang sebagaimana mestinya. Namun meski ada indikasi kiejanggalan, lelang sesuai harga perkiraan sementara (HPS) senilai Rp 3.521.348.669,- ini tetap dilanjutkan. (anto)

Related posts

Gubernur Jatim Berjanji Tetap Jalankan Program Jalin Kesra Bagi Masyarakat Miskin

kornus

501 Proyek Infrastruktur Senilai Rp3,14 Triliun Dilelang Dini

Polrestabes Ringkus Dua Bandar Narkoba Spesialis Tempat Kos dan Diskotik

kornus