Surabaya (KN) – DPRD Surabaya menuding Pemkot Surabaya tidak serius dalam menyusun Raperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2015. Dalam penyajian data RPJMD itu, Pemkot diketahui masih menggunakan data usang.
Hal ini disampaikan anggota Panitia Khusus (Pansus) Raperda RPJMD DPRD Surabaya Tri Setijo Puruwito, tak hanya menggunakan data lama, Pemkot juga tak menyeragamkan tahun pengambilan datanya. Hasil itu tentu saja sangat berpengaruh pada tingginya margin error hasil akhirnya.
“Ini bukti kinerja Pemkot asal-asalan. Misalnya untuk data proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan yang kurang dari satu dollar per kapita per hari, yang digunakan data BPS 2008. Data ini tak fair,” ujarya.
Dengan data lama itu, Pemkot justru mengklaim bisa mencapai target menurunkan jumlah penduduk yang berpenghasilan rendah. Sementara untuk mendapat data 2010 itu, Pemkot mengaku kesulitan. Padahal pada sajian yang lain, terkait rasio kesempatan kerja, pemkot justru menyajikannya dengan data BPS 2010. “Ini harus ada keseragaman data,” tegas Tri Setijo Puruwito.
Anngota DPRD dari Fraksi PKS ini juga menuding, Pemkot dalam menyusun RPJMD ini tak mau susah. Ada beberapa masalah yang tak disajikan dalam data dari tahun manapun. Seperti masalah kemiskinan yang tanpa data, namun Pemkot menyimpulkan berhasil mengurangi angka kemiskinan. Karena itu, Tri meminta Pemkot lebih serius dalam membahas RPJMD. Karena RPJMD itu sangat berperan pada pembangunan kota ke depan. (Jack)
Foto : Anngota Pansus DPRD Surabaya Tri Setijo Puruwito