KORAN NUSANTARA
ekbis Hallo Nusantara Headline Nasional

Cegah dan Atasi Stunting dengan Deteksi Dini

Jakarta,mediakorannusantara.com Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SGI) 2021 menunjukkan satu dari empay anak Indonesia mengalami stunting. Selain itu, satu dari 10 anak mengalami gizi kurang.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, pada talkshow Hari Gizi Nasional secara virtual, Selasa (25/1/2022) mengatakan upaya strategis yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah gizi, terutama stunting dimulai dengan deteksi dini.

Kegiatan dilakukan melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara rutin di Posyandu. Penguatan promosi pemberian makanan bayi dan anak mencakup inisiasi menyusui eksklusif, sampai bayi berusia enam bulan dan hingga dua tahun.

“Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) dengan mengutamakan asupan makanan tinggi protein hewani sejak anak berusia enam bulan yang mana sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak,” kata Menkes Budi.

Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (FEMA IPB) Prof. Dr. Hardiansyah menjelaskan pencegahan stunting harus diawali dengan prinsip pencegahan, yakni mencegah sedini mungkin.

Artinya, remaja sehat bergizi baik kemudian calon pengantin yang sehat dan bergizi baik merupakan langkah awal mencegah anak stunting. Pencegahan stunting dimulai dari porsi isi piring dengan kandungan gizi seimbang.

Salah satunya untuk pembentukan kolagen bagi kebutuhan tulang rawan. Namun, kata Hardiansyah secara umum kalau sudah makan tiga jenis lauk pauk setiap hari maka semua kebutuhan asam amino esensial untuk pembentukan kolagen sudah terpenuhi.

Kandungan gizi seimbang bisa didapatkan dari pangan yang banyak beredar di masyarakat. Untuk ibu hamil atau sebelum bayi lahir pangan yang dianjurkan setiap kali makan adalah ikan minimal empat kali seminggu dengan porsi minimal 75-100 gr, 1-2 butir telur sehari, susu, pangan hewani, dan lauk pauk.

“Sementara itu pangan yang terbukti mencegah stunting setelah bayi lahir adalah ASI, berbagai MP ASI, telur setelah satu tahun satu butir sehari. Jika setelah enam bulan antara setengah sampai satu butir telur sehari. Kemudian diberi susu pertumbuhan, pangan hewani, dan lauk pauk,” kata Hardiansyah.(wan/inf)

Related posts

Wagub Emil Dampingi Panglima TNI Pantau Penerapan Aplikasi Tracing Digital di Kabupaten Sidoarjo dan Malang

kornus

Sekdaprov Jatim Serahkan SK Jabatan Fungsional Jenjang Utama

kornus

Dukung Transformasi Perhubungan, ITS Raih Penghargaan dari Kemenhub RI

kornus