KORAN NUSANTARA
Headline Jatim

Bupati Banyuwangi ingatkan PNS Baru Harus Jadi Agen Perubahan

Banyuwangi, mediakorannusantara.com – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diterima atau lolos menjadi PNS harus bisa menjadi agen perubahan dan membudayakan inovasi agar daerah terus bisa menjawab tantangan di masa pandemi COVID-19.

“PNS bukan hanya soal mencari pekerjaan, melainkan untuk mengabdi kepada daerah. Dalam perekrutan CPNS kami mengutamakan kualifikasi terbaik untuk akselerasi pembangunan Banyuwangi,” kata Bupati Anas dalam sambutannya di acara penyerahan Surat Keputusan (SK) 250 CPNS formasi tahun 2019 di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.6/12

Ia berharap para CPNS terpilih bisa menjadi teladan di unit kerjanya masing-masing dan menunjukkan bahwa mental dan kinerja harus lebih baik daripada kabupaten lain untuk membawa Banyuwangi ke depan lebih baik.

“Banyuwangi harus terus berinovasi,oleh karena itu inovasi harus terus dibudayakan. Kalian adalah para agen perubahan, kinerja harus bagus, maka kesejahteraan akan mengikuti,” ucapnya.

Menurut Azwar Anas, saat ini Pemkab Banyuwangi terus mendorong reformasi mendasar terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN), dan Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) tengah melakukan pemantauan bakat dan minat terhadap ASN dan Tenaga Harian Lepas (THL).

“BKD akan didampingi oleh tenaga ahli untuk memetakan tenaga-tenaga ASN yang terampil dan berkualitas untuk dikembangkan lagi minat dan bakatnya. Itu semacam talent pool kalau di korporasi swasta, karena ke depan dibutuhkan SDM aparatur yang berkualitas,” katanya.

Selain itu, Bupati Anas juga meminta agar PNS baru bisa terus menambah referensi, dan diminta untuk tidak berhenti membaca buku. Karena kehadiran PNS baru ini merupakan semangat dan optimisme baru bagi Banyuwangi di tengah pandemi COVID-19.

“Menjadi PNS di Banyuwangi ini seleksinya sangat ketat, meskipun perekrutan digelar terbuka dan dari mana saja bisa menjadi CPNS, ternyata mayoritas yang terpilih adalah putra-putri Banyuwangi. Ini menunjukkan anak-anak Banyuwangi memiliki kualitas,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BKD Kabupaten Banyuwangi Nafi’ul Huda mengatakan, seharusnya penerima SK sebanyak 251 orang.

“Namun satu orang di antaranya meninggal dunia karena sakit, jadi total sebanyak 250 orang, dan mayoritas adalah warga Banyuwangi asli, yakni 212 dari Banyuwangi dan sisanya dari luar daerah,” katanya. (an/wan)

Related posts

Kyai Jatim All in 02: Berikut Daftar Kiai Khos Yang Hadir Sholawat dan Doakan Prabowo-Gibran Sekali Putaran

kornus

Banyak Pasien Tak Mendapat Kamar dan Pelayanan di Rumah Sakit, Wacana Sekolah di Jatim Dijadikan Rumah Sakit Darurat Bergulir

kornus

Panglima TNI : TNI Tetap Mendekatkan Diri Dengan Rakyat Melalui Seni dan Budaya

kornus