KORAN NUSANTARA
Hallo Nusantara Hankam Headline Nasional

BNPT Tegaskan Unsur Masyarakat Penting Cegah Terorisme

Jakarta, mediakorannsuantara.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar menegaskan bahwa setiap unsur masyarakat memiliki peran penting di dalam mencegah aksi terorisme.

“Kita menyertakan seluruh elemen masyarakat, sehingga seluruh elemen dapat ikut menyebarkan pemahaman-pemahaman yang baik,” kata Boy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.17/3

Dengan tingginya kesadaran bahwa ancaman terorisme merupakan ancaman yang berbahaya, Boy berharap seluruh lapisan masyarakat memiliki imunitas terhadap virus radikalisme.

“Harapannya, masyarakat tidak mudah terpengaruh ideologi yang berbasis kebencian dan semangat permusuhan,” tambahnya.

Dia juga berharap kepada lembaga pendidikan untuk mampu menanamkan pemahaman sejak dini bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan. Tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat pun harus menjadi teladan toleransi.

“Sementara eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus melakukan penguatan regulasi,” katanya. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018, BNPT memiliki tugas untuk mengoordinasikan penanggulangan terorisme termasuk dengan cara membangun kesiapsiagaan nasional akan ancaman terorisme.

Ia menyampaikan pesan tersebut dalam dialog bertajuk “Meningkatkan Peran Serta Seluruh Elemen Masyarakat dalam Antisipasi Radikal Terorisme”.

Acara Kesiapsiagaan Nasional di Kota Bandung, Jawa Barat, itu melibatkan sekitar 200 orang masyarakat yang terdiri atas beragam unsur, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, anggota Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Barat, hingga perwakilan mahasiswa.”Terorisme masih menjadi ancaman yang serius dan nyata bagi masyarakat di berbagai daerah,” ujar Boy. (wan/an)

Related posts

Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris Bogor

redaksi

Ciptakan Aplikasi Diagnosis THT, Mahasiswa FK Unusa Raih Juara Kompetisi Ilmiah

Menkumham Pimpin delegasi RI dalam Konferensi diplomatik di WIPO